Lukas Enembe : Terima Kasih untuk TNI Polri yang Bertugas Mengamankan Nduga

oleh
Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe di damping Forkompinda Papua usai menggelar Rapat tertutup membahas kasus Nduga di Gedung Negara, jumat pagi/ Nug

Jayapura, Topikpapua.com,  – Tiga minggu pasca tragedi Nduga berdarah yang menewaskan 16 pekerja jalan trans papua dan 1 anggota TNI, serta melukai sedikitnya 7 warga sipil serta 4 aparat TNI-Polri, Gubernur Papua, Lukas Enembe akhirnya menggelar rapat bersama Forkopimda Papua, jumat (28/12/18).

Rapat yang di gelar di gedung Negara dan tertutup tersebut berlangsung kurang lebih dua jam lamanya.

Usai menggelar rapat tertuup, Gubernur Papua, Lukas Enembe kepada pers menyampaikan ucapan terima kasih nya mewakili pemerintah provinsi Papua kepada aparat gabungan TNI Polri yang tengah menjalankan tugas pengamanan demi menjaga keutuhan wilayah NKRI, di kabupaten Nduga.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada TNI Polri yang sudah melaksanakan tugas di distrik Yall, Mbua dan Yigi. Para pelaku penembakan harus dikejar sampai dapat,” tegas Gubernur.

Namun Gubernur berharap, dalam pengejaran yang terpenting adalah aparat TNI Polri tidak mengganggu masyarakat setempat. Apalagi saat ini dalam suasana Natal sehingga harus ada damai sukacita bagi seluruh masyarakat disana.

“Peristiwa ini rakyat kita yang jadi korban, harus amankan rakyat, dan kejar pelaku yang sudah lari ke hutan harus ditangkap,”katanya.

Menurut Gubernur, pembangunan infrastruktur oleh Presiden Jokowi di Papua termasuk di Nduga harus tetap dilanjutkan,  “Sebab Jokowi punya komitmen untuk membangun rakyat papua,” tukasnya.

Sebelumnya, Gubernur Papua bersama DPRP, dan Tokoh Gereja sepakat untuk meminta kepada Presiden Jokowi agar menarik pasukan TNI Polri dari Nduga. Permintaan ini bukannya tanpa alasan sebab menurut Gubernur, akibat terjadi kontak tembak antara TNI Polri dan kelompok KKSB membuat masyarakat setempat ketakutan dan lari bersembunyi di hutan. Bahkan mereka takut untuk kembali  kerumah karena trauma.

“Jadi, sikap kita sudah jelas karena bulan Desember ini adalah momentum Natal dan tidak boleh lagi ada TNI – Polri ke Kabupaten Nduga karena masyarakat masih trauma untuk kembali kampung halaman mereka,” tegas Gubernur Lukas yang saat itu didampingi Ketua DPRP, Yunus Wonda dan sejumlah tokoh gereja dan anggota parlemen Papua. Saat memberikan keterangan pers sepekan lalu, hadir pula Wakil Bupati Kabupaten Nduga dan Sekda Papua.

Sementara itu terkait pertemuan bersama Kapolda Papua, Pangdam Cenderawasih, Ketua DPRP, Kabinda Papua, dan jajaran Fokopimda lainnya, Gubernur mengaku pertemuan tersebut adalah untuk menanggapi peristiwa penembakan yang terjadi di Nduga. Apa yang sejatinya menjadi sikap pemerintah daerah Papua dalam mengatasi persoalan tersebut.

” Forkopimda harus membicarakan dalam diskusi seperti ini. tidak akan bicara diluar dari kesepakatan forkopimda. Sehingga ada kasus yang menonjol yang menyangkut kepentingan nasional, harus fokorpimda bicarakan sehingga kita sampaikan kepada publik bahwa persoalan itu sudah dibicarakan,” tegas Gubernur.

Untuk diketahui sampai saat ini tim gabungan TNI Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya.  (Redaksi Topik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.