Jayapura, Topikpapua.com, – Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengutuk insiden penembakan yang menewaskan 8 orang pekerja PT Papua Timur Telematika (PTT) yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Ia menyayangkan aksi tak berperikemanusiaan seperti ini harus terjadi untuk kesekian kalinya.
Menurut kapendam, kekejaman para anggota KST tersebut sudah di luar akal sehat dengan mengabaikan rasa kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) dengan dalih merasa teraniaya dan ingin merdeka serta hidup mulia, namun nyatanya malah memperpanjang penderitaan masyarakat Papua.
“Sudah tidak terhitung berapa kali KST telah melakukan aksi kekejamannya, baik memperkosa dan membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa. Guru, tenaga pengajar dan tenaga Kesehatan pun jadi korban sampai hilang nyawa,”ucap kapendam, Jumat (4/3/2022).
“Belum lagi menyerang, menembak dan membunuh aparat keamanan TNI Polri yang sedang bertugas mengabdi untuk rakyat Papua,” timpalnya lagi.
Kapendam mengungkapkan, kekejaman KST juga menyasar kepada aksi membakar dan merusak fasilitas umum. Mulai gedung sekolah, Puskesmas dan fasiltas lainnya dijadika. Bahkan, rumah milik pribadi warga masyarakat yang tidak berdosa pun ikut terimbas.
Padahal, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat tengah menunjukkan keseriusannya membangun infrastuktur publik demi mensejahterakan masyarakat di wilayah Papua.
“Namun semua dikacaukan dengan melancarkan aksi biadabnya dan sadis menghilangkan nyawa manusia yang bukan dari kelompoknya, bahkan membanggakan diri atas perbuatannya yang telah membunuh sesama manusia, menghilangkan nyawa manusia dengan ringannya serta tidak ada rasa cinta kasih Tuhan di dalam hati mereka,” tuturnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tak hanya menembak delapan pekerja PT PTT yang sedang memperbaiki jaringanTelkomsel di Tower 3, KST juga menyerang aparat TNI Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kab. Puncak yang tengah memperbaiki saluran air. Akibatnya, Prajurit TNI Pratu Heriyanto tertembak di bagian leher.
Sepanjang bulan Februari 2022, sambung kapendam, cukup banyak aksi kekejian yang dilakukan oleh KST, antara lain menembak anggota Kopasgat TNI AU di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kab. Puncak yang mengakibatkan Praka Firmasnyah tertembak dan luka dibagian bahu pada Sabtu 19 Februari 2022. Kemudian juga menembak karyawan PT. Martha Tunggal Teknik (MTT) yang mengakibatkan 1 orang karyawan, GM, tertembak di bagian ketiak.
Pada hari Minggu 20 Februari 2022 saat berlangsungnya kegiatan Ibadah, KST kembali membakar pemukiman penduduk di Distrik Omukia Kab. Puncak.
Demikian pula pada bulan Januari 2022, KST kembali menembak Prajurit TNI Prada Giyade Ramadhani Fattah personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH di Pos Titigi, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya mengakibatkan luka tembak di bagian paha kaki kanan tembus kebelakang.
Kapendam pun membeberkan kilas balik sejumlah aksi kekejaman dan kesadisan yang dilakukan oleh KST sejak 2018 hingga 2021 terhadap warga sipil di Papua.
Pada 16 Febuari 2018, KST menembak Mobil LWB di Mil 61 Timika, mengakibatkan 1 Karyawan PT KPI Luka luka.
Tanggal 22 Maret 2018, KST menembak Pesawat Dimonim Air di Bandar Udara Kenyam, Kab. Nduga 1 orang Co Pilot mengalami Luka-luka.
Tanggal 24 Maret 2018, KST melakukan pembakaran terhadap bangunan sekolah SD, SMP dan Rumah Sakit di Banti, tidak ada korban jiwa.
Tanggal 13 April 2018 KST menyandera, merampok dan memperkosa guru di Arwanop Tembagapura, 8 orang Guru menjadi Korban Penganiayaan.
Tanggal 25 Juni 2018, KST menembak Pesawat Trigana Air di Bandara Kenyam, Kab Nduga, mengakibatkan 1 orang Pilot mengalami Luka luka, 3 orang meninggal dan 1 anak kecil luka bacok.
Tanggal 2 November 2018, KST melakukan penembakan terhadap Warga Sipil di Kampung Popome, Distrik Mokoni, Kab Lanny Jaya, mengakibatkan 1 orang Sipil Tukang Ojek meninggal dunia.
Tanggal 12 Nov 2018, KST kembali serang tukang ojek di Kampung Yiwili, Distrik Wiringgambut, Kabupaten Lanny Jaya, mengakibatkan 1 orang tukang ojek terluka.
Tanggal 1 s.d 6 Desember 2018, KST membantai Pekerja Istika Karya (Pekerja Proyek Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak) di Jalan Trans Papua Distrik Yigi, Kab Nduga dan menyerang Pos TNI di Mbua, mengakibatkan 15 orang sipil meninggal dunia, 1 selamat, 3 terluka tembak, sedangkan Prajurit TNI 1 meninggal dunia dan 1 terluka, serta pelaku dari KST 1 Tewas.
Tanggal 28 Januari 2019, KST menyerang dan menembak Rombongan Bupati Nduga di di Mapenduma.
Tanggal 6 Februari 2020, KST membakar kios warga dan alat berat Distrik Sugapa Intan Jaya.
Tanggal 27 Maret 2020, KST menyerang Koramil Persiapan di Distrik Hitadipa Intan Jaya, tidak ada korban jiwa.
Tanggal 19 Mei 2020, KST menyerang Prajurit TNI di Kampung Mbamogo Distrik Homeo Intan Jaya, tidak ada korban jiwa.
Tanggal 22 Mei 2020, KST menembak Petugas Medis yang akan melaksanakan tugasnya demi masyarakat dengan mensosialisasi Covid-19 di Distrik Wandai Intan Jaya.
Tanggal 29 Mei 2020, KST menembak masyarakat sipil tidak berdosa di Magataga tanpa sebab.
Tanggal 15 Agustus 2020. KST menembak tukang ojek yg tidak berdosa di Intan Jaya tanpa sebab.
Tanggal 18 Agustus 2020. KST membakar alat berat di Intan Jaya yang mengakibatkan sejumlah escavator terbakar.
Tanggal 14 September 2020. KST menembak 2 tukang ojek oleh KKB di Distrik Sugapa Intan Jaya tanpa sebab.
Tanggal 17 September 2020, KST melakukan penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya.
Tanggal 18 September 2020, KST menembak pesawat di Kab. Intan Jaya.
Tanggal 8 April 2021, KST pimpinan Nau Waker membakar tiga sekolah yakni SD, SMP dan SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kab. Puncak, Provinsi Papua. Aksi teror ini dilakukan sore hari setelah pada paginya menembak mati seorang guru SD yang punya tugas mulia mencerdaskan anak generasi penerus Papua.
Tanggal 17 April 2021, KST secara biadab memperkosa Belasan Gadis di Beoga Kabupaten Puncak.
Tanggal 4 Juni 2021, KST menembak mati 5 Warga Puncak, Ketiga korban tewas yakni, Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, Petena Murib (perempuan) dan Nelius Kogoya di Kab. Puncak.
Tanggal 2 September 2021, KST membunuh dua pekerja yang sedang membangun jembatan di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Tanggal 15 September 2021, KST menganiaya 6 tenaga kesehatan di Kiwirok Pegunungan Bintang, mengakibatkan 4 orang di antaranya luka-luka, 1 orang tewas dan 1 dinyatakan hilang.
Sementara itu terkait rencana evakuasi 8 karyawan PT PTT yang masih berada di Distrik Beoga pasca penembakan, pihak TNI dan Polri melakukan rapat yang berlangsung di Mapolres Mimika, Jumat (4/3/2022).
Rapat tersebut dihadiri oleh Kaops Damai Cartenz beserta jajaran dan juga Dandim 1714/Puncak.
Kapendam mengatakan, hasil rapat tidak dapat dipublikasikan karena erat kaitannya terhadap keamanan dan juga keselamatan para personel TNI dan Polri saat evakuasi korban nantinya.
“Intinya rapat tersebut membahas mekanisme rencana evakuasi dan keamanan. Namun detilnya seperti apa, kami tidak bisa sampaikan,”pungkasnya. (Redaksi Topik)