Gelar Sidak, Wamen PUPR Temukan Sejumlah Masalah di Jalan Trans Jayapura – Wamena

oleh
Wamen PUPR, Jhon Wempi Wetipo saat melakukan sidak di jalan trans jayapura – wamena / ist

Jayapura, Topikpapua.com, – Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo (JWW) melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan jalan trans Jayapura-Wamena, Senin (11/01/21). Pada sidak itu, JWW menemukan banyak masalah.

Dalam perjalanan, rombongan JWW menemukan beberapa jalan aspal di Distrik Senggi dan Waris yang diberikan garis pembatas lantaran mengalami kerusakan atau amblas.

Selanjutnya, di Distrik Airu ada tiga titik jalan yang sangat sulit dilalui karena tekstur jalannya berlumpur. Selain itu juga ditemukan jembatan-jembatan semi permanen yang tak dapat dilalui.

“Saya mendapat banyak laporan dari masyarakat, jadi saya ingin tahu. Selama ini kan proses lelangnya beberapa kali gagal, namun progresnya seperti apa. Memang tidak gampang karena total jaraknya 580 kilo dari Jayapura sampai Wamena. Nah, setelah sampai di kilometer 320 ini kita baru bisa tahu kendalanya apa,” kata JWW kepada pers, Senin (11/01/21).

JWW mengatakan, beberapa titik jalan di Distrik Airu memang sulit dilalui walau sudah dibuat pengalihan jalan untuk menghindari kubangan lumpur, namun sangat disayangkan kondisi itu tidak diakali dengan baik oleh pekerja, padahal ada banyak material batu dan kayu yang bisa digunakan untuk menutupi.

“Saya berkesimpulan bahwa orang-orang yang bekerja ini tidak ikhlas. Ini kan dibiayai oleh negara, saya harap bisa konsisten. Saya minta Satker dan PPK tolong awasi pemenang. Kalau ada jembatan rusak seharusnya dengan kesadaran sendiri diperbaiki tidak perlu tunggu perintah,” Tegasnya.

Kondisi jalan di Distrik Airu yang berlumpur / ist

JWW berharap, konsultan pengawas bisa mengawasi dengan baik pembangunan jalan trans Jayapura-Wamena sebab banyak temuan penyelewengan terjadi akibat konsultan pengawas tak pernah ada ditempat.

“Kita punya kasus dibeberapa tempat karena konsultan pengawasnya tidak pernah ada, lalu volume pekerjaannya dikurangi dan akhirnya jadi temuan. Saya berharap kehadiran saya disini menjadi semangat untuk teman-teman di Balai Jayapura untuk benar-benar mengawasi para pelaksana konsisten bekerja,” paparnya.

Perjalanan rombongan Wamen PUPR akhirnya terhenti di kilometer 320 tepatnya di Kampung Ruja, Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo Karena jembatan yang melintas diatas kali Edan tak bisa di lewati.

Menanggapi hal ini, Kabalai Jembatan dan Jalan Jayapura, Eduard Sasarari menjelaskan, jembatan penghubung yang rusak panjangnya sekitar 55 meter, berada di Kali Edan kilometer 392. Diduga kerusakan jembatan akibat curah hujan yang cukup tinggi hingga terkena longsoran.

“Itu jembatan sementara dengan rangka Belly, untuk sementara kami akan melewati jalur sungai kesana, jembatannya sudah satu minggu tidak bisa dilalui, tapi kita akan segera kerjakan, satu dua hari sudah bisa dilalui kembali,” jelas Eduard.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah I Jayapura Provinsi Papua, Asniati menambahkan, jembatan Kali Edan jatuh terkena longsoran dan pada saat yang sama tersapu banjir. “Saat ini kami sudah mengusahakan membuka akses dengan membersihkan longsoran,” paparnya.

Asniati menerangkan, batas kerja Balai Jembatan dan Jalan Jayapura hanya sampai di kilometer 320 Kampung Ruja, selebihnya masuk wilayah Balai Wamena, sedangkan jembatan Kali Edan berada diwilayah Balai Wamena, hanya saja masuk dalam kontrak paket jembatan Balai Jayapura.

“Kebetulan kontrak paket jembatan ada 8, sebagian jembatan berada dilokasi penanganan Balai Wamena, makanya kami masuk kedalam wilayah Balai Wanena. Itu sudah kesatuan kontrak dan tidak bisa dipisah. Makanya jembatan Kali Edan kami bisa masuk, meski secara lokasi masuk dalam di wilayah Balai Wamena, “Pungkas Asniati. (Redaksi Topik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.