Dikunjungi Para Tokoh Gereja, Gubernur Lukas Enembe Ingin Cepat Pulih

oleh
Gubernur Papua Lukas Enembe saat dikunjungi 32 tokoh gereja/ist

Jayapura, Topikpapua.com, – Sebanyak 32 tokoh gereja dari berbagai denominasi gereja di Tanah Papua berkunjung ke kediaman pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Selasa (4/10/2022).

Para tokoh gereja ini diantaranya Ketua dan pengurus Sinode, serta perwakilan Keuskupan Jayapura yang menjadi anggota Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP).

Kedatangan mereka guna melihat langsung kondisi Gubernur Enembe, sekaligus memberikan dukungan moral dalam menghadapi tuduhan gratifikasi hingga korupsi oleh KPK RI.

Gubernur Papua Lukas Enembe merasa terharu atas kunjungan para tokoh gereja tersebut. Kendati belum bisa berbicara secara jelas dan berjalan normal, namun dirinya berupaya menyambut para tokoh gereja, dan menyampaikan kondisi terkini kesehatannya.

“Saya masih belum bisa bicara jelas dan jalan normal. Kalau berdiri juga masih sakit dan tidak bisa lama,” ucap Lukas Enembe.

Dalam kesempatan ini, para pemimpin gereja itu berdialog dengan Enembe. Sejumlah pertanyaan pun dilontarkan para pemimpin gereja, termasuk tuduhan kasus korupsi.

Enembe pun menegaskan bahwa yang ia hadapi saat ini sudah berlangsung sejak tahun 2017. Di mana ia pernah nyaris dijebak dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta, dicelakai hingga dibuntuti kemanapun ia pergi.

“Bahkan saya mau berobat pun selalu dihalang-halangi. Pernah sekali saya mau berobat, nama saya hilang dari manifesto penerbangan,” bebernya.

Yang menyedihkan lagi, sambung Enembe, ia diminta untuk tidak berhubungan dengan beberapa pemimpin gereja (Ketua Sinode) di Tanah Papua.

“Saya bilang tidak bisa. Mereka pemimpin gereja dan saya pemimpin wilayah yang mayoritasnya beragama Kristen. Saya pasti akan sering bertemu mereka dan umat Kristen. Bagaimana saya dilarang berkomunikasi dengan mereka,” sergahnya.

Para pemimpin gereja bersimpati atas apa yang dialami oleh Gubernur Papua ini. Mereka pun. sepakat bahwa Enembe seharusnya menjalani perawatan hingga sembuh sebelum menjalani pemeriksaan atas sangkaan KPK.

“Kami datang untuk melihat kondisi beliau (Gubernur) secara langsung. Dan memang kami lihat beliau dalam keadaan sakit dan sedang menjalani perawatan dokter,” terang Ketua Sinode GKI Tanah Papua, Pendeta Andrikus Mofu.

“Kita berharap sebenarnya beliau bisa berobat ke Singapura. Tetapi beliau sudah menyampaikan bahwa beliau sudah dilarang berobat ke Singapura,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua umum PGGP Provinsi Papua, Pdt Hiskia Rollo mengatakan gereja belum memberikan pandangan dan pendapat selama ini tentang persoalan yang dihadapi oleh Gubernur Enembe, karena belum bertemu secara langsung dan mendengarkan langsung dari Enembe.

“Kami belum mengeluarkan sikap, karena kami belum mendengar informasi seperti ini (yang disampaikan langsung oleh Gubernur Enembe). Jangan sampai kami pernyataan yang kami keluarkan berbeda dengan kenyataan lapangan,” kata Pendeta Rollo.

Pendeta Rollo mengatakan setelah melihat dan mendengarkan langsung, PGGP akan segera mengeluarkan sikap gereja.

Pastor Konstatinus Bahang OFM yang mewakili Uskup Jayapura mengatakan mendapatkan keadilan hanya bisa didapatkan melalui proses yang adil juga.

“Orang tidak dalam keadaan normal, tidak dalam keeadaan sehat, tidak dalam keadaan siap dalam menghadapi tekanan dalam pengadilan. Sehingga yang pertama-tama harus diperjuangkan adalah kesehatan (Gubernur Enembe). Sehingga keadilan yang didapatkan itu akan seadil-adilnya untuk memperjuangkan martabat manusia itu sendiri, dalam hal ini Gubernur Papua,” kata Pastor Bahang.

Usai berdialog dengan Gubernur Enembe, para Ketua Sinode, pengurus Sinode dan perwakilan Keuskupan Jayapura bersama-sama mendoakan Gubernur Papua sebelum mengakhiri kunjungan mereka, (Redaksi Topik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.