Jayapura, Topikpapua.com, – Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo mengungkap kronologis peristiwa pembantaian guru dan tenaga kesehatan (Nakes) di kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Kabupatrn Yahukimo oleh KKB pada Jumat 21 Maret 2025.
Menurut Kombes Yusuf kejadian tersebut berawal saat para Korban (guru) sedang berkumpul di salah satu rumah dinas guru guna menggelar rapat, namun tiba-tiba sekelompok orang yang diduga adalah KKB datang dan menyerang para guru secara membabi buta.
” Karena ketakutan diserang mendadak dan rumah itu di bakar, mereka (para guru) lalu melarikan diri ke rumah dinas Nakes yang letaknya bersebelahan dan sembunyi disana,” ungkap Kombes Yusuf, Minggu (23/03/2025).
Lanjutnya, Setelah kelompok KKB meninggalkan lokasi, para korban melarikan diri dan bersembunyi di rumah sakit Anggruk.
” Keesokan harinya (Sabtu/21/03/2025) KKB kembali lagi dan melakukan penganiayaan terhadap salah seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen yang saat itu sedang membantu merawat korban lain. tragisnya, Rosalia menjadi korban penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian akibat banyaknya luka sayatan di sekujur tubuhnya,” jelas Kombes Yusuf.
Paska-kejadian tersebut, Polri melalui satgas operasi damai cartenz-2025 bersama Polda Papua dan didukung Operasi gabungan di bawah Kogabwilhan III menuju TKP dan berhasil mengevakuasi korban serangan brutal yang dilakukan oleh KKB
“Proses evakuasi berjalan lancar meskipun terkendala medan berat dan hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara namun seluruh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura dan ditangani secara medis di RSAD Marthen Indey,” Lanjut Kombes Yusuf.
Kombes Yusuf juga mengungkapkan ada 10 orang yang menjadi korban pembantaian di kampung Anggruk, namun 2 diantaranya memilih untuk tidak dievakuasi ke jayapura karena merupakan warga asli Yahukimo.
” Satu orang meninggal dunia atas nama Rosalina Rerek Sogen, tiga mengalami luka berat, empat luka ringan, dan dua lainnya dalam kondisi sehat,” jelas Kombes Yusuf.
Berikut Data Korban yang Dievakuasi dari Kampung Anggruk :
Rosalia Rerek Sogen ( 30 Tahun)- Meninggal Dunia.
Fidelis De Lena (31) – Luka Berat
Kosmas Paga (28) – Luka Berat
Vantiana Kambu (32) – Luka Ringan
Paskalia Peni Tere Liman (29) -Luka Ringan
Irawati Nebobohan (26) – Luka Ringan
Donesia Tari Murin (27) – Luka Ringan
Penus Lepi – suku kimial, asli masyarakat Yahukimo (laki-laki) sehat dan dijemput keluarganya di jayapura.
“Sedangkan dua korban yang tidak di evakuasi dan berada di yahukimo adalah Lenike Saban dan Erens Sama. Mereka memilih tidak ikut dievakuasi karena adalag masyarakat asli Yahukimo,” jelas Yusuf.
Kombes Yusuf juga menegaskan bahwa aparat penegak hukum di Papua tidak akan memberikan ruang bagi KKB untuk terus melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil.
” Kami TNI/Polri akan terus melakukan tindakan penegakan hukum kepada siapa pun yang menebar teror kepada warga sipil. Kami hadir di Papua untuk menegakan hukum dan pasti akan kami kejar para pelaku kriminal yang terus meneror warga sipil di daerah pegunungan Papua,” pungkas Kombes Yusuf. (Redaksi Topik)