Konflik Pilkada Puncak Jaya : 9 Orang Tewas, Ratusan Rumah Dibakar

oleh -18046 Dilihat

Jayapura, Topikpapua.com, – Konflik pilkada di Kabupaten Puncak Jaya antar kedua kubu pendukung pasangan calon (paslon) Bupati yang terjadi pasca Pilkada hingga kini telah memakan korban tewas sebanyak 9 orang dan 428 orang luka-luka.

“Jumlah korban meninggal dunia dari kedua kubu paslon sebanyak 9 orang, dimana daribkubu paslon 01 sebanyak 5 orang dan 4 orang dari kubi paslon 02,” ungkap Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare didampingi Pj Bupati Puncak Jaya Yopi Murib dan PJU Polda Papua.

Dijelaskan Brigjen Alfred untuk korban luka-luka sebanyak 428 orang, terdiri dari 301 orang korban dari pendukung paslon 01 dan 127 orang korban dari pendukung paslon 02.

Sedangkan, bangunan yang terbakar akibat konflik kedua pendukung paslon Bupati Puncak Jaya itu, sebanyak 179 unit bangunan, diantaranya 177 rumah, 1 bangunan SD Pruleme dan Kantor Balai Desa Trikora.

Sementara itu, kendaraan yang terbakar sebanyak 28 unit, terdiri dari 6 unit mobil double cabin, 1 truk dan 11 motor.

“Sedangkan untuk korban pengungsi Kapolda Alfred Papare menyebut jumlah pengungsi seluruhnya sebanyak 1.933 orang yang tersebar beberapa posko pengungsian, diantaranya Polres Puncak Jaya 47 orang, Kodim 1714 Puncak Jaya 431 orang, halaman GIDI Mulia 509 orang, Sekolah Al Kitab Mulia 900 orang, Masjid Al Mujadidin 38 orang, Polsek Mulia 23 orang dan Koramil Mulia 8 orang,” jelas Brigjen Alfred.

Selain itu, Kapolda Alfred Papare mengungkapkan razia alat perang yang berhasil disita dari masyarakat kedua kubu paslon bupati, diantaranya 8.789 anak panah, 460 tali busur panah, 497 busur panah,18 kapak, 2 pucuk senapan angin, 2.500 katapel, 1 katapel rakitan, 1 unit HT, 10 atribut kepala perang, 6 buah meriam kaleng dan 512 parang.

Konflik antara kubu paslon bupati Puncak Jaya nomor urut 01 dan nomor urut 02 terjadi mulai 27 November 2024 pada saat pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan suara. Kemudian konflik itu berlangsung hingga pecah perang pada 5 Februari 2025, lanjut pada 12 Februari 2025 dan 3 Maret 2025.

“Dari serangkaian konflik ini, aksi saling serang antara massa kedua kubu paslon mengakibatkan banyak korban baik korban jiwa maupun materiil. Dengan melihat situasi seperti itu, saya bersama dengan Forkompinda untuk mengambil alih melakukan tindakan kepolisian untuk menghentikan konflik ini,” katanya.

Kapolda Alfred Papare mengungkapkan bahwa sudah ada 6 orang yang diduga sebagai kepala perang telah diamankan.

“Kegiatan razia dan penangkapan kepala perang, sudah ada 6 orang yang kita amankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan dan nanti kita akan tetapkan tersangka apabila terbukti sebagai penanggungjawab atau sebagai kepala perang. Saat ini masih dalam pemeriksaan. Setelah selesai, akan kita sampaikan kembali,” ujarnya.

Soal kesepakatan damai kedua paslon Bupati Puncak Jaya yang dimediasi oleh Gubernur Papua Tengah, Senin, 10 Maret 2025, diakui Kapolda Alfred Papare sudah dilaksanakan.

‘Namun, proses hukum yang akan dilaksanakan tetap berlanjut. Sebab, kita juga ingin ada pertanggungjawaban hukum terhadap dampak yang mereka lakukan dari kedua kubu paslon bagi masyarakat yang tidak tahu apa-apa. Maka tadi kami sampaikan terkait dengan korban materiil milik dari masyarakat yang tidak terlibat dalam aksi tersebut,” imbuhnya. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.