Nabire, Topikpapua.com, – Pembangunan listrik pada daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) terus diupayakan Pemerintah dan PLN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) demi mewujudkan energi berkeadilan hingga pelosok nusantara.
Menggunakan energi hijau, PLN berhasil menghadirkan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 kilowatt peak (kWp) untuk melistriki masyarakat Kampung Moor dan Kampung Kama pada Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
Membutuhkan perjalanan darat 1,5 jam dari Ibu Kota Nabire menuju Pelabuhan Samabusa serta dilanjutkan 2 jam perjalanan menggunakan speedboat, dua kampung tersebut selama bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan dan kegelapan tanpa adanya listrik. Kini, sebanyak 113 pelanggan sudah merasakan layanan kelistrikan PLN dengan mudah tanpa harus kesulitan untuk membeli bahan bakar minyak hingga ke Kabupaten Nabire.
Morare, salah satu masyarakat Kampung Moora menceritakan bahwa selama ini hidup masyarakat dalam gelap. Dirinya mengungkapkan bahwa genset yang tersedia di kampung mereka jumlahnya terbatas dan tidak dimiliki oleh seluruh warga.
“Kalau kami butuh terang, kami beli minyak (bahan bakar) 10 liter untuk nyalakan genset untuk 3 hari dan harus beli di Nabire, menyebrang. Tapi di hari ini mama minta terima kasih kepada pemerintah dan PLN yang meresmikan listrik dan malam ini rumah dari mama bahkan seluruh masyarakat di dua kampung ini bisa terang,” ujarnya.
Senada dengan Morare, Kepala Kampung Kama, Yonathan Wayar, mengungkapan bahwa dirinya merasa senang dan bangga akan hadirnya listrik yang sudah lama dinantikan.
Dirinya menjelaskan bahwa keinginan mempunyai penerangan yang layak sudah lama diidam-idamkan dan berhasil diwujudkan oleh Pemerintah dan PLN.
“Terima kasih kepada pemerintah yang telah melihat kami di daerah ini dan terima kasih kepada petugas PLN karena sudah berusaha dengan sekuat tenaga menghadirkan listrik dan infrastrukturnya walaupun medannya sulit, kami merasa terharu bisa diperhatikan. Kami berharap kedepannya bisa lebih baik lagi layanannya,” papar Yonathan.
Selain itu, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk menjelaskan bahwa salah satu program unggulan dari Pemprov Papua Tengah adalah ingin membangun Papua Tengah Terang, bukan hanya di Kabupaten Nabire tapi di 7 kabupaten lainnya.
Tentunya ini sejalan dengan program Pemerintah Pusat yang ingin mencapai 100% rasio elektrifikasi, sebab listrik merupakan kebutuhan primer, jantung perekonomian bagi masyarakat, dan Pemprov berkomitmen untuk mewujudkan pemerataan listrik sampai wilayah 3T.
“Untuk bisa menuntaskan mandat ini bukanlah suatu hal yang mudah. Jarak, cuaca, dan topografi ekstrim menjadi tantangan, tapi tidak membuat pemerintah berhenti dalam memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat Papua Tengah. Terima kasih PLN telah bersama-sama mewujudkan hal tersebut,” ungkap Ribka.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menyampaikan pemanfaatan energi surya menjadi salah satu upaya PLN dalam mewujudkan transisi energi. Pemanfaatan potensi di daerah setempat juga menjadi solusi dalam menghadapi tantangan geografis yang menantang.
“Selain PLTS, kami juga membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1,78 kilometer sirkuit (kms) sehingga mampu mendistribusikan listrik kepada para pelanggan. Kami berharap dengan suplai listrik yang cukup dapat menunjang dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan baik pendidikan, ekonomi bahkan pertumbuhan bisnis dan industri daerah untuk jangka panjang. Kami berharap, fasilitas yang sudah dibangun ini bisa sama-sama dijaga dan dirawat agar layanan kelistrikan juga tidak terganggu,” pungkas Budiono. (Redaksi Topik)