Jayapura, Topikpapua.com, – Paska-aksi demo anarkis yang berujung pembakaran rumah dan rudupaksa dua wanita di Nabire pada tanggal 5 April 2024, Pj Gubernur Papua Tengah,Ribka Haluk langsung terjun kelapangan guna melihat secara langsung kondisi para korban.
” Jadi setelah kejadian demo itu, saya langsung mendatangi para korban, baik itu korban kebakaran maupun korban rudupaksa,” ungkap Mama Ribka, sapaan akrap PJ Gubernur Papua Tengah tersebut, Selasa (9/4/2024).
Menurut Mama Ribka, untuk korban kebakaran pihaknya telah memberikan santunan berupa uang sebesar 500 juta rupiah. ” Saya sudah ketemu langsung dengan bapak Sulistino dan sudah beri bantuan 500 juta buat menggantikan bangunan yang dibakar massa dan berikan sedikit santunan sosial kepada keluarga bapak Sulistino,” jelasnya.
“Untuk kedua ibu yang menjadi korban rudupaksa juga sudah saya kunjungi ke rumah sakit dan bercerita dengan mereka. Kami juga sudah berikan santunan dan semua beban biaya baik biaya perawatan di rumah sakit hingga proses pemulihan mereka ditanggung pemda Papua Tengah,” beber Mama Ribka.
Terkait masalah demo yang berujung anarkis tersebut, Mama Ribka mengaku sangat menyesalinya dan akan memanggil semua stakholder di 8 Kabupaten di Papua Tengah guna membahas masalah tersebut.
” Sehingga saya harapkan aksi serupa tidak terulang lagi kedepan. Saya pikir kita semua para stakeholder harus duduk bersama untuk bicara, agar kedepan ada kedamaian di Papua Tengah,” ujarnya.
” Saya juga sudah meminta kepada Kapolres agar mengusut tuntas pelaku pembakaran maupun pelaku rudupaksa agar ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia,” tegasnya.
Mama Ribka juga menjelaskan bahwa paska-demo tersebut hingga kini situasi di kabupaten Nabire sudah kembali kondusif.
” Sudah aman ya semua, keadaan di Nabire sudah normal kembal, masyarakat juga sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Saya harap kejadian tersebut tidak terulang kembali dan marilah kita sama-sama jaga kedamaian di Papua Tengah,” tutup Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk. (Redaksi Topik)