Nduga, Topikpapua.com – informasi terkait penyerangan prajurit TNI yang sedang melakukan pencarian pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mahrtens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Tengah menyebutkan ada 6 anggota TNI yang meninggal dunia dan 9 lainnya disandera KKB dibantah oleh Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman.
Menurut Kolonel Herman, hingga saat ini laporan yang diterima pihaknya menyebut hanya 1 prajurit TNI yang di pastikan meninggal dunia akibat penyerangan tersebut.
“Hingga saat ini laporan yang kami terima ada satu prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT yang meninggal dunia yakni, Pratu Miftahul Arifin. Ia tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter saat sedang melakukan tugas mencari pilot Susi Air di Distrik Mugi, Nduga pada Sabtu (14/4/2023) sekitar pukul 16.30 wit,” ungkap Kolonel Herman, Minggu (15/4/2023).
Herman menjelaskan, paska-tertembaknya Pratu Arifin prajurit TNI yang lainnya berusaha mengevakuasi jenasah Pratu Arifin dan disaat itulah kembali KKB melakukan penyerangan susulan.
“Saat mereka mau evakuasi jenazah Pratu Arifin, kembali mendapat serangan tembakan dan terjadi kontak tembak. Akibat kejadian itu masih belum diketahui secara pasti berapa jumlah prajurit yang menjadi korban karena belum bisa berkomunikasi karena cuaca hujan dan berkabut,” jelas Kolonel Herman.
Dirinya pun meminta dukungan doa dari semua pihak agar proses evakuasi bisa berjalan dengan baik,” Evakuasi sedang dilaksanakan, Kita berharap evakuasi berjalan dengan cepat, lancar dan aman. Mohon doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas,” ujar Kapendam.
Sebelumnya beredar informasi dari lapangan bahwa KKB menyerang prajurit TNI yang sedang melakukan misi penyelamatan terhadap pilit Susi Air di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga Papua. Akibat penyerangan tersebut dilaporkan sebanyak 6 anggota TNI meninggal dunia, 9 orang disandera dan 21 lainnya belum diketahui nasibnya. (Redaksi Topik)