Jayapura, Topikpapua.com – Ketua Dewan Adat Kabupaten Mamberamo Tengah, Michael Garsutch Yikwa berharap aparat penegak hukum di Papua segera mengatasi masalah yang terjadi di kabupaten Mamberamo Tengah, khususnya di kota Kobagma.
Menurut Michael, pascaaksi demo oleh sekelompok massa yang menamakan diri “Masyarakat Peduli RHP” aktifitas di kota Kobagma lumpuh total.
“Saat ini semua kantor dipalang dan kegiatan masyarakat dilumpuhkan,” kata Michael saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (11/7/2022).
Dirinya juga menjelaskan bahwa ada banyak orang datang dari luar Kobakma ke wilayah tersebut sejak beberapa waktu terakhir.
Orang-orang dari luar Kobakma tersebut datang ke Kobakma dan melakukan aksi unjuk rasa dan memalang seluruh perkantoran termasuk Polres Mamberamo Tengah dan beberapa ruas jalan.
“Ada masyarakat masuk dari Lanny Jaya dan Tolikara sehingga masyarakat (Kobakma) takut dan turun ke Wamena,” ungkapnya.
Menurut dia, warga setempat sempat berusaha membuka pasar namun dilarang oleh kelompok tersebut.
Karenanya dia berharap aparat keamanan bisa segera mengatasi kondisi tersebut agar situasi keamanan bisa kembali normal.
“Aparat keamanan harus bisa segera atasi, kalau tidak aktifitas masyarakat terhenti, sementara bank dan yang lain sudah tutup. Aktifitas pemalangan harus segera dihentikan, kita harus menghormati proses hukum,” kata Michael.
Aksi pemalangan yang dilakukan kelompok “Masyarakat Peduli RHP” di Distrik Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, membuat situasi keamanan di wilayah tersebut kurang kondusif.
Akibatnya, banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pedagang memilih mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengaku sudah mengetahui informasi tersebut namun belum dapat memastikan jumlah warga yang mengungsi.
“Saya belum bisa menafsirkan, tapi sudah banyak yang turun, ASN dan pedagang sudah turun ke Wamena,” ujar Kapolda di Jayapura, Senin (11/7/2022).
Fakhiri memastikan, akan ada beberapa Pejabat Utama (PJU) Polda Papua yang akan dikirim ke Mamberamo Tengah dan Jayawijaya untuk mengevaluasi keadaan dan mencari tahu penyebab pasti warga Kobakma mengungsi. (Redaksi Topik)