Soal PAW, Wagus Hidayat Bantah Tudingan Wabub Jayapura  

oleh -194 Dilihat
Wagus Hidayat/ist

Sentani, Topikpapua.com, -Mantan Anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Wagus Hidayat  dengan tegas membantah pernyataan Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) dari dirinya kepada Muhammad Akbar,  lantaran terjadi indispliner yang dilakukannya selama menjabat sebagai anggota dewan.

“Adanya statement wabup yang mengatakan seolah saya di PAW-kan oleh partai, karena adanya pelanggaran indisipliner dalam bekerja. Jadi, di sini saya mau luruskan, bahwa PAW ini adalah murni kehendak atau permintaan saya. Tidak ada saya melakukan kesalahan atau tindakan indispliner,” ungkapnya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (5/4/2022).

Wagus menegaskan, PAW ini murni atas permintaannya sendiri. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan ia pernah menyatakan tidak terlalu lama berada di kursi rakyat Kabupaten Jayapura.

“Ya, mungkin sebagian orang menilai, bahwa pernyataan itu hanyalah gula-gula politik saja. Tapi, bagi saya itu adalah bentuk komitmen dan konsistensi saya terhadap rekan saya di PPP,” ujarnya.

Ia pun mengingatkan Wabup Giri Wijayantoro, agar tidak berkomentar di luar apa yang tidak diketahuinya.

“Tidak usah membuat suasana tidak nyaman dan membuat gaduh, karena saya murni ingin mengkaderkan rekan saya agar bisa menjadi calon pemimpin di Kabupaten Jayapura dan juga untuk bekerja maksimal untuk kepentingan orang banyak di daerah ini,” serunya.

Menurut Wagus alasan pengunduran dirinya pun tidak dilatarai oleh deal-deal membagi periode di kursi dewan. Bahkan, ia berani bersumpah soal apa yang tidak dilakukannya itu.

“Demi Allah, kami tidak punya kesepakatan seperti itu.Sekali lagi saya katakan, itu murni keinginan saya untuk memberikan kesempatan kepada kader PPP yang lain. Karena posisi Pak Akbar sebagai suara terbanyak kedua, jadi dia yang menerima PAW dari saya. Tidak ada perjanjian, bahwa saya 2,5 tahun dan pak Akbar 2,5 tahun. Demi Allah tidak ada kesepakatan seperti itu,”bebernya.

Menurutnya, mempersatukan pikiran maupun ide para anggota dewan itu sangat susah.

“Saya termasuk merasa gagal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Kabupaten Jayapura. Namun saya tetap akan berjalan sendiri, membela dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Walaupun saya sendiri dan itu sudah saya lakukan. Banyak hal yang mungkin tidak berhasil, tapi itulah dinamika di DPRD Kabupaten Jayapura,” tandas Wagus. (Irf)

No More Posts Available.

No more pages to load.