Jayapura, Topikpapua.com, – Bupati Paniai, Meki Nawipa turut bersedih atas terdegradasinya Persipura Jayapura ke Liga 2 Indonesia.
Karena itu, demi mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua, bupati yang mengawali kariernya sebagai pilot ini mengaku siap mengambil alih Persipura dengan menerapka sistem konsorsium atau pembiayaan bersama suatu proyek atau perusahaan yang dilakukan oleh dua atau lebih bank atau lembaga keuangan.
“Ya, harus buat konsorsium, jadi supaya bisa angkat harga diri orang Papua, tapi juga kesejahteraan masyarakatnya juga bisa ikut terdongkrak. Yang mau kasih saham juga bisa taruh saham di sana buka slot 30%. Tapi untuk orang asli Papua, buat perusahan Tbk. Masuk bursa efek Jakarta. Libatkan Freeport, Bank Papua, Bank Mandiri, British Petrolium (BP) dan lainnya,” ujarnya, Senin (4/4/2022).
Persipura mengalami degradasi saat menjelang Paskah. Menurut Meki, ini merupakan pesan Tuhan agar orang Papua kembali bangkit.
“Yang jelas jika Persipura dijual, saya siap membantu serta bersedia mengambil alih,”tegasnya lagi.
Dia menjelaskan setelah Persipura diambil alih nantinya, maka manajemennya serta merta akan dirombak. Begitu juga dengan sistem kepelatihannya akan diubah. Kemudian klub kebanggaan masyarakat Papua ini akan dibuat menjadi perusahaan terbuka, bukan milik keluarga atau kelompok tertentu.
“Jadi, pendanaan Persipura itu bukan hanya dari PT. Freeport Indonesia (PTFI) dan Bank Papua saja, tapi bisa juga dari pihak-pihak lain, khususnya dari pengusaha-pengusaha dan masyarakat Papua,” katanya.
Ia menerangkan sistem yang bakal diterapkan nanti merupakan cara baru dalam mengelola sepak bola di era modern. Dengan demikian, terhitung mulai tiga tahun dari sekarang, seluruh orang Papua boleh membeli saham Persipura dan menjadi pemilik klub.
“Dalam artian, 70 persen saham saya dan perusahan-perusahaan besar di atas yang pegang dan 30 persen saham dijual ke publik khusus untuk orang asli Papua. Kita akan listing di saham, menjual saham Persipura di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga seluruh orang Papua, termasuk anak anak SD dan SMP sekalipun, berpeluang untuk membeli saham Persipura,”terangnya.
Meki tak memungkiri bahwa dalam sejarah, Persipura memberikan kontribusi besar dalam menaikan harga diri orang Papua di kancah nasional dan internasional.
Ia menjelaskan, pada jaman Acub Zaenal sebagai Gubernur Irian Jaya (periode 1973-1975) Persipura merupakan alat perjuangan dan juga alat politik.
Bahkan, keberadaan Persipura mampu menghilangkan perasaan rendah diri masyarakat Papua, karena ikon klub berjargon mutiara hitam itu tampil membanggakan hingga ke dunia internasional.
“Saya optimis dengan sistem yang profesional Persipura akan dapat kembali bangkit dan akan mengukir prestasi di tingkat nasional dan internasional demi harkat martabat orang asli Papua,” pungkas Meki. (Redaksi Topik)