Jayapura, Topikpapua.com, – Warga korban terdampak banjir, khususnya di kawasan bantaran Kali Acai, tepatnya di dekat Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Kelurahan Waymhorock, Distrik Abepura, Kota Jayapura, mengeluh soal posko tenda pengungsian yang belum dibangun pemda setempat.
Alhasil, warga tersebut sementara memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti di lantai dua dan rumah keluarga kerabat lainnya, serta ke tempat yang lebih aman.
Seperti yang dikeluhkan Zulhajji (44), bahwa posko hingga saat ini belum terlihat berdiri dan bantuan berupa makanan instan atau sembako pun belum juga disalurkan.
“Hingga malam ini, belum satu pun bantuan berupa makanan instan atau sembako yang disalurkan Pemerintah Kota Jayapura, bahkan posko tenda pengungsian pun belum ada yang didirikan. Ya, mungki akses jalannya juga belum bisa dijangkau,” katanya, Jumat (7/1/2022) malam.
Ia berharap pemerintah setempat serius menanggapi bencana banjir yang kerap kali melanda. Supaya masyarakat tidak merasa khawatir saat curah hujan tinggi.
“Walaupun di rumah kami ini air nya sudah surut, namun air yang ada di dalam kali masih tinggi. Namun hingga malam ini di lokasi banjir ini tidak terlihat satupun petugas dari pemerintah kota. Maka itu, harapan kami yang kena banjir itu ada dari pihak pemerintah lah yang turun mengecek apa yang dibutuhkan oleh warga di lapangan. Mungkin seperti logistik, karena sementara ini kita belum bisa masak, semua alat-alat dapur (masak) tidak ada semuanya, baik terendam atau sudah hanyut saat begini,” harap Zulhajji.
Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, yakni Jhon. Dia mengaku, hingga saat ini belum ada bantuan yang diterima warga terdampak banjir.
“Untuk bantuan berupa makanan instan belum juga diberikan Pemkot Jayapura. Saat ini belum ada bantuan sedikitpun, biar nasi bungkus sesendok tidak ada. Sangat disayangkan semenjak tadi pagi hingga malam ini banjir di Kali Acai dan Pasar Youtefa tidak ada bantuan dari dinas terkait,” bebernya.
Menanggapi keluhan warga soal posko dan bantuan logistik,
Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan bahwa distribusi bantuan logistik bagi para korban banjir belum semuanya disalurkan, karena bantuan itu bersifat terbatas.
“Sudah tadi kita bantu tadi pagi, saya ke sana tadi kok drop makanan langsung untuk masyarakat. Memang tidak semua, karena masih terbatas. Disana itu ada sekitar 500 nasi bungkus yang kita bagi tadi pagi, di Organda juga. Nanti, mulai besok (hari ini) kita rutin kasi per harinya tiga kali makan dan tempat pengungsian kita sementara di Balai Sosial Kampkey Tanah Hitam,” jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Menurut Rustan, jika warga korban banjir ingin mengungsi di Balai Sosial Kampkey, pihaknya langsung memberikan makanan. Dan belum adanya distribusi bantuan logistik bagi para korban banjir, sambung Rustan lagi, karena pihaknya tengah melakukan pendataan warga terdampak banjir.
“Nah, masalah nya sekarang ini apakah warga mau mengungsi di tempat yang kami sediakan. Warga korban banjir ini kalau mau mengungsi itu langsung kita kasi makan disana. Kita lagi pendataan. Pertama yang penting dia ada disitu dan kedua itu dia ada di dalam lokasi. Tapi, kalau tidak di tempat pengungsian yang kita sediakan di Balai Sosial dan tidak ada di lokasi itu berarti kita tidak kasi, kan dianggap sudah ada tempatnya,” jawabnya gamblang.
Ia berharap bagi warga korban banjir yang belum mendapat bantuan logistik dapat melaporkan.
“Karena untuk data (korban banjir) belum ada yang masuk ke kita sampai malam ini. Kalau ada yang bisa bantu di RT/RW untuk mendata korban banjir, di mana tempatnya dan berapa orang, itu kita kasi drop makan ke sana. Besok (hari ini) baru kita mulai, itu rutin kita kasi makan tiga kali setiap hari, mulai makan pagi, siang dan malam,” terang Rustan.
Rustan pun menjelaskan bahwa posko induk pengungsian berada di Balai Sosial Kampkey, Kelurahan Awiyo, Distrik Abepura.
“Nah, besok (hari ini) baru kita pasang posko penanganan banjir itu di dekat Hola Mart. Di situ kita taruh sebagian, besok kita pasang tenda posko penanganan bagi korban banjir di Pasar Youtefa dan Kali Acai, sedangkan di Organda juga satu tenda. Jadi untuk pengungsiannya di Balai Sosial Kampkey,” tandasnya. (Redaksi Topik)