Sentani, Topikpapua.com,- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Main Media Center dan Media Center Klaster di Papua selama dua hari (Kamis-Jumat) guna memastikan ketersediaan jaringan telekomunikasi yang berkualitas dan memadai selama perhelatan PON XX Papua Tahun 2021.
Menkominfo yang tiba Kamis (23/9/2021) sekitar pukul 06.00 WIT di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, langsung menuju Kantor Gubernur Papua.
Di kantor tersebut, Menkominfo bertemu dengan Gubernur Papua Lukas Enembe selaku Ketua Umum PB PON XX Papua, Ketua KONI Pusat Marciano Norman, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah serta Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam.
Pertemuan itu membahas langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam mewujudkan jaringan telekomunikasi berkualitas selama penyelenggaraan PON XX Papua, yang mulai dihelat sejak 22 September hingga 15 Oktober 2021 mendatang.
Menkominfo mengatakan, jaringan telemunikasi harus berkualitas, sehingga masyarakat yang datang ke Papua dapat mengakses informasi setiap laga yang disajikan dalam ajang olahraga empat tahunan ini.
Pihaknya juga mendukung sepenuhnya layanan jaringan telekomunikasi seluler 4G, mengingat akses komunikasi menjadi pilar penting dalam menyukseskan ajang menyukseskan iven olahraga nasional itu.
Bahkan, lanjutnya, seluruh lokasi dan venue yang dijadikan tempat kompetisi olahraga dan sarana pendukung lainnya dipastikan dapat diakses komunikasi seluler 4G.
“Kami akan mengambil seluruh langkah untuk memastikan ketersediaan yang layanan telekomunikasi pada kedua ajang olahraga,” ujarnya.
Dalam memberikan pelayanan telekomunikasi yang berkualitas, kata Menkominfo, secara teknis pihaknya telah membangun rute baru kabel fiber optik jaringan bawah laut yang berada di kedalaman 4.000 meter di sebelah Utara Kota Jayapura.
Hal tersebut, menurutnya, dilakukan agar jaringan telekomunikasi yang dibangun dapat memberikan akses komunikasi seluler 4G ketika terselenggaranya ajang olahraga bergengsi PON.
“Kami juga telah berkoordinasi secara intensif dengan operator seluler untuk menjaga jaringan telekomunikasi selama perhelatan PON agar tetap berkualitas, khususnya selama kompetisi berlangsung. Dengan begitu, kapasitas dari trafik paket data jaringan telekomunikasi seluler 4G dapat digunakan secara optimal,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa sebagai cadangan telekomunikasi di Papua, pihaknya telah mempersiapkan infrastruktur jaringan telekomunikasi berkualitas melalui sambungan satelit yang dijadikan alternatif. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga jaringan telekomunikasi selama ajang PON XX Papua.
“Jadi, pemanfaatan satelit sebagai back up telekomunikasi pada ajang PON XX di Papua,” akunya.
Sementara Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif, menyebut bahwa TelkomGroup menjadi mitra resmi PB PON XX 2021 Papua dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi.
Dijelaskan Anang Latif, saat ini Telkom memiliki infrastruktur terluas di Papua dari tiga penyelenggara seluler yang ada di wilayah tersebut.
Lantas, guna mendukung akses telekomunikasi yang berkualitas, BAKTI Kominfo menggunakan insfrastruktur jaringan tulang punggung (backbone) telekomunikasi Palapa Ring Timur untuk cadangan jaringan yang sudah dimiliki TelkomGroup.
Kementerian Kominfo juga telah melakukan pengukuran sinyal di tempat penyelenggaraan PON XX, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
“Cadangan jaringan dari BAKTI Kominfo ini akan digunakan untuk berbagai skenario, seperti kelebihan lalu lintas (traffic) komunikasi dan jaringan putus,” bebernya.
Mengingat lalu lintas telekomunikasi saat PON diperkirakan sangat besar. Oleh karena itu, lanjut Anang Latif, pemerintah menyiapkan cadangan telekomunikasi terutama di lokasi penyelenggara pertandingan, penginapan atlet dan lokasi penyelenggara kegiatan.
“Sinyal seluler untuk penyelenggaraan PON XX Papua disiapkan oleh Telkomsel, Indosat Ooredoo dan XL Axiata,” terangnya.
Untuk diketahui bahwa BAKTI Kominfo memiliki prioritas percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang menjangkau 12.548 titik yang tidak terjangkau sinyal seluler (blankspot) di Indonesia. Dari jumlah tersebut, Anang Latif memaparkan, terdapat 4.519 titik yang berada di Papua.
“Untuk tahun 2021, BAKTI Kominfo menargetkan pembangunan menara base transceiver station (BTS) di 4.200 titik yang merupakan wilayah tertinggal, terdepan dan terluar, termasuk di Papua. Pemerintah menyatakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua terus berlanjut dan dipercepat, meski pun acara PON XX selesai,” pungkasnya. (Irf)