Jayapura, Topikpapua.com, – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menebar teror di Kabupaten Puncak Papua. Dalam sepekan terakhir selain merengut empat nyawa warga sipil, KKB juga membakar sekolah, rumah warga dan sebuah helikopter.
Aksi Teror KKB di awali pada Kamis (08/04/21) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Seorang guru honor atas nama Oktovianus Rayo (41 tahun) ditembak saat sedang berada di dalam kiosnya.
Oktovianus tewas dengan dua luka tembak di bagian kepala dan dada.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan pelaku penembakan adalah KKB pimpinan Sabinus Waker yang diduga datang ke Illaga guna memenuhi undangan dari kelompok Lekagak Telenggen.
“Jadi kelompok Sabinus Waker ini tengah menuju Ilaga atas undangan Lekagak Telenggen, kita mendapat informasi bahwa dalam perjalanan menuju Ilaga ini dia melakukan penembakan,” kata Kapolda, Kamis (08/04/21).
Baca Juga : Kelompok Sabius Waker Tembak Mati Seorang Guru di Puncak Papua
Usai menembak guru Oktovianus, sekitar pukul 18.15 Wit, kelompok yang sama lalu membakar gedung sekolah SD Jambul, ruang gedung SMP dan SMA Negeri 1 Beoga dan perumahan guru yang letaknya dalam satu kompleks.
Keesokan harinya, Jumat 09 April 2021, sekitar pukul 17.00 Wit, KKB kembali menembak mati seorang guru atas nama, Yonatan Renden.
Guru Yonatan di tembak saat hendak mencari terpal untuk membungkus jenasah guru Oktovianus yang sehari sebelumnya di tembak KKB.
Baca Juga : Pagi Tembak Guru, Siang Rusak Sekolah, Malamnya Dibakar
Jenasah guru Oktovianus dan guru Yonathan sempat tak bisa dievakuasi menuju timika karena KKB masih menguasai bandara Beoga.
Sabtu 10 april 2021 jenasah kedua guru tersebut akhirnya bisa di evakuasi setelah pemerintah kabupaten Puncak Papua membayar uang tebusan kepada pihak KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke bandara Beoga.

Keesokan harinya, Minggu 11 April, sekitar pukul 18.25 Wit, KKB kembali melakukan pembakaran sembilan ruang kelas dan laboratorium di kompleks Sekolah SMP dan SMA Negeri 1 Beoga.
Baca Juga : Makin Brutal, KKB Kembali Bakar Sekolah dan Helikopter di Puncak
Sementara itu di hari yang sama di Bandara Illaga, KKB melakukan pembakaran terhadap helikopter swasta milit PT Ersa Air yang tengah parkir di bandara.

Sempat libur sehari, Selasa 13 April 2021, KKB kembali beraksi. Kali ini mereka kembali membakar sejumlah rumah warga di kampung Beoga.
Salah satu rumah yang dibakar merupakan rumah wakil ketua DPRD kabupaten Puncak Papua.
Baca Juga : KKB Masih Kuasai Bandara Beoga, Stok BAMA Menipis
Rabu, 14 April 2021, sekitar pukul 13.30 Wit, KKB kembali menembak mati seorang tukang ojek di kampung Eromaga, Distrik Omukia, Puncak Papua.
Korban atas nama Udin (41 tahun) yang merupakan warga pasar Illaga tersebut tewas dengan dua luka tembak di bagian kepala dan dada.
Baca Juga : Puncak Papua Masih Panas, Usai Bakar Rumah Warga, KKB Tembak Mati Tukang Ojek
Udin di cegat dan tembak ditembak saat perjalanan kembali ke illaga usai mengantarkan penumpang.

Kamis pagi, jenasah udin dievakuasi ke timika. Dihari yang sama KKB kembali menembak mati seorang siswa SMA atas nama Ali Mom.
Siswa kelas tiga SMA Negeri 1 Illaga tersebut di tembak di kampung Tagalao, Distrik Illaga sekitar pukul 08.00 wit.
Korban sebelumnya di telepon oleh orang tak dikenal dan meminta untuk megantarkan rokok dan buah pinang ke kampung Uloni.
Setelah sampai di tempat tujuan, korban lalu didatangi kelompok bersenjata dan langsung menembak korban. korban Ali mom tewas dengan dua luka tembak di bagian kepala dan bagian dada.
Selain menembak mati Ali Mom, KKB juga membakar sepeda motor milik korban.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan pihaknya menduga aksi teror kali ini dilakukan oleh dua kelompok KKB, yakni pimpinan Sabinus Waker dan KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Menurut Kapolda, kelompok KKB Sabinus Waker selama ini dikatahui bermarkas di kabupaten Intan Jaya, sementara kelompok Lekagak Telenggen bermarkas di Illaga, kabupaten Puncak.
Atas undangan kelompok Lekagak Telenggen maka kelompok Sabinus datang ke Illaga, dalam perjalanan ke Illaga tersebutlah kelompok Sabinus melakukan aksi teror di Beoga.
Sementara aksi teror yang terjadi di Illaga merupakan aksi teror dari kelompok Lekagak Telenggen.
Baca Juga : Kapolda Papua : KKB di Intan Jaya Miliki 17 Pucuk Senjata dan 50 Anggota
Kapolda mengaku hingga kini aparat gabungan telah diterjunkan ke Distrik Beoga dan Illaga untuk mengamankan situasi di dua distrik tersebut, namun kapolda mengaku pihaknya tidak akan bertindak ceroboh dalam penindakan terhadap KKB.
“Penembakan itu untuk memancing kita beraksi, selain untuk merampas senjata dan amunisi kita, saat ini mereka juga sudah menggunakan media sosial untuk membuat propaganda, saat kita beraksi berlebihan itu pasti akan di politisir, “Ungkap Irjen Fakhiri, jumat (16/04/21).
Kapolda Fakhiri mengungkapkan bila saat ini semua personil yang ada di distrik Beoga dan Illaga tetap siaga dan akan bertindak terukur, sehingga meminimalisir kesalahan saat melakukan penegakan hukum kepada KKB.
Baca Juga : Kapolda Papua Ungkap Sumber Dana Gerakan KKB
“Dalam melakukan penindakan kita harus ukur dengan baik dan cermat baru kita bertindak, mengapa? Supaya mengurangi, yang pertama salah tembak, yang kedua meminimalisir korban jiwa di pihak kira, “Jelas Kapolda.
Sementara itu Kapolda juga mengatakan bila sampai saat ini kekuatan personil TNI/Polri yang ada di distrik Beoga dan Illaga sudah cukup untuk memberikan rasa aman kepada warga dan mengejar KKB.
“Saya juga mau sampaikan kepada semua warga yang ada di Puncak, agar lebih waspada lagi, hindari aktifitas diluar rumah yang tidak terlalu penting dan tetap waspada,”Pungkas Kapolda Papua. (Redaksi Topik)