Jayapura, Topikpapua.com, – Berdasarkan laporan dari BMKG bahwa pada akhir November 2020 hingga Maret 2021 kemungkinan akan terjadi perubahan iklim yang bisa berpotensi terjadi bencana di Papua khususnya kota Jayapura.
Atas dasar itulah Pemerintah kota Jayapura menggelar rapat pembentukan tim penanggulangan bencana alam yang di gelar di halaman depan kantor Walikota Jayapura, Selasa 17 November 2020.
Tim yang dibentuk wali kota Jayapura Benhur Tomi Mano itu melibatkan TNI-Polri dan para OPD di lingkungan Pemkot Jayapura serta instansi terkait. Tim ini akan bertugas selama kurang lebih empat bulan.
Hsilrapat disepakati Wakil Walikota jayapura sebagai ketua tim, sementara Wakil ketua dijabat Kabag ops Polresta, Sekretariat Kepala pelaksana BPBD kota Jpr, dilengkapi 3 bidang yaitu, bidang perencanaan, operasional dan logistik.
“Berdasarkan laporan dari BMKG, mulai akhir November hinga maret 2021 nanti kemungkinan akan ada hujan lebat dan perubahan cuaca bahkan terjadi perubahan iklim pada gelombang di laut sehingga ini perlu kita antisipasi,” kata Rustan Sarru kepada Redaksi Topik, Selasa, (17/11/2020).
Menurut Rustan, setelah terbentuk tim akan segera bekerja. Langkah pertama yang akan dilakukan ialah simulasi bencana pada 24 Novemeber nanti di lapangan PTC Entrop.
“Kita akan tunjukan, bahwa ini personil dan kekuatan kita yang akan bertugas ketika terjadi bencana,” ujarnya.
Ditambahkan, dari hasil pertemuan ini, kedepan akan diberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa di akhir tahun ini sampai awal tahun 2021 warga harus berhati-hati terhadap bencana alam seperti longsor, banjir dan gelombangn laut yang tinggi.
Ia memninta, kepada tim yang telah dibentuk untuk nantinya mendata dan memitigasi bencana di titik-titik mana yang rawan terjadi longsor dan banjir di wilayah kota Jayapura.
“Sehingga data sudah ada dan kekuatan kita disiapkan, bersatu bekerja dalam mengantisipasi bencana. Dan mari kita waspada perubahan cuaca nanti di akhir tahun ini dan awal tahun,” Pungkas Rustan. (Redaksi Topik)