Sugeng Purnomo : Pelaku Penyerangan Tim TGPF Adalah KKB
- account_circle topik papua
- calendar_month Jum, 9 Okt 2020
- visibility 515
- comment 0 komentar

Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Sugeng Purnomo bersama TPGF tim 2 saat jumpa pers di Swisbel Hotel, Jumat Sore.
Jayapura, Topikpapua.com, – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dipastikan sebagai pelaku penyerangan rombongan tim 1 TGPF di Kampung Mamba Bawah Distrik Sugapa, Intan Jaya, Jumat (09/10/20) sore.
“Saya pastikan ini dilakukan oleh kelompok KKB, “ tegas Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Sugeng Purnomo, saat memberi keterangan pers bersama TPGF tim 2, di Swisbel Hotel, Jumat Sore.
Dijelaskan, kedatangan rombongan TGPF tim 1 di Intan Jaya dikawal oleh aparat keamanan untuk mencari data, dengan harapan dapat bertemu dengan banyak pihak yang bisa menceritakan terjadinya kekerasan atas penembakan bulan September 2020.
Namun yang sangat disayangkan, tim ini justru mendapat gangguan oleh pihak KKB. Sehingga dengan kejadian tersebut, kata Sugeng, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap hasil sementara yang diperoleh tim, baik tim yang saat ini masih berada di Intan Jaya maupun tim yang berada di Jayapura.
Lebih lanjut dikatakan, untuk saat ini Tim masih konsetrasi penyelamatan para korban dalam insiden penyerangan yang terjadi di Intan Jaya.
“Kita fokus ke korban dulu, untuk segera di evakuasi ke Timika,” katanya.
Terkait apakah tim yang saat ini akan tetap berada di Intan Jaya ataukah akan kembali ke Mimika, Sugeng mengaku saat ini belum ada komunikasi lanjutan.
“Saya belum bisa pastikan apalah tim masih stay di Intan Jaya, karena hingga saat ini kita masih terus lakukan komunikasi,” katanya.
Ia kembali menjelaskan kehadiran TGPF bersifat netral dan bukan tim pro justicia. Tim Bentukan Menkopolhukam ini, kata Sugeng, tergabung dari beberapa unsur.
“Ini yang mestinya semua pihak bisa menerima itu,” jelasnya.
Dikatakannya, tim yang saat ini berada di Intan Jaya bertugas mencari data, dengan harapan dapat bertemu dengan banyak pihak yang bisa menceritakan terjadinya kekerasan atas penembakan bulan September 2020
Demikian halnya dengan tim yang saat ini berada di Jayapura, juga melakukan hal yang sama berupa pertemuan dengan aparat keamanan baik Polda dan Kodam, Pemerintah, Tokoh Adat termasuk tokoh gereja.
“Nah data yang diperoleh inilah yang selanjutnya akan disandingkan, sehingga ada kesimpulan kerja tim dan saran yang mungkin akan di susun bersama,” katanya.
“Jika saat bekerja tim sudah ganggu, maka apakah mungkin tim bisa bertemu dengan KKB? Kita Ini bekerja untuk ungkap fakta, ternyata ada pihak yang sudah melakukan penyerangan, penghadangan dan bahkan penembakan,” jelasnya.
Menurut Sugeng, TGPF tidak pernah membatasi jika memang akan ada pertemuan dengan kelompok manapun.
“ Kami ingin bertemu semua pihak yang bisa memberikan keterangan dan penjelasan bahwa fakta itu benar-benar bisa diambil kesimpulan untuk mengungkap kebenaran. Kita tidak pernah membatasi, tapi faktanya tim bekerjapun sudah dilakukan penyerangan, jadi ini saja sudah bisa dipahami,” tegasnya.
Untuk diketahui, dalam perjalanan kembali ke Sugapa dari Distrik Hitadipa, rombongan TGPF di serang dengan tembakan dari sisi kanan dan kiri .
Penyerangan itu terjadi sekitar pukul 15.40 WIT di Kampung Mamba Bawah atau sekitar 4-5 Kilometer dari Ibu Kota Intan Jaya, Sugapa.
Akibat penyerangan itu, salah seorang dari rombongan TGPF, Bambang Purwoko mengalami luka tembak di kaki kiri. Korban merupakan dosen Fisip Universitas Gajah Mada yang memiliki pengalaman melakukan penelitian di wilayah Papua dan Papua Barat.
Korban lainnya, Sertu Faisal yang merupakan Anggota Waltus Pos Koramil Persiapan Hitadipa juga mengalami luka tembak di pinggul kiri.
“Kedua korban sekarang ini di rawat di puskesmas Sugapa, untuk selanjutnya di upayakan untuk evakuasi ke Timika besok,” kata Sugeng. (Redaksi Topik)
- Penulis: topik papua

