Soal Postingan, Koalisi Perempuan Tanah Tuntut Klarifikasi dan Minta Maaf, Ini Sikap Bijak MYJ

oleh
Jumpa Pers Perwakilan Perempuan Tanah (gambar atas) dan Perwakilan Pemuda dan keluarga MJY/ Collage Topik

Jayapura, Topikpapua.com – Koalisi Perempuan Tanah yang terdiri dari 13 lembaga memberi kritikan pedas, terkait status Facebook MJY yang mengatakan perempuan tanah atau perempuan Papua ‘Piala Bergilir’.

Dalam konferensi pers di Jayapura, Senin (6/07/20), Jacqueline Hamadi yang merupakan wakil organsasi Solidaritas Perempuan Papua, mengatakan status MJY sangat melukai perasaan seluruh perempuan Papua dan MJY harus minta maaf.

“Pernyataanya sangat melukai kami. Dia itu harus sadar bahwa dia adalah laki-laki papua  dan harus menghargai perempuan Papua. MJY harus meminta maaf kepada seluruh peremuan tanah atau perempuan Papua,” katanya.

Semua perempuan tanah yang dimaksud MJY, kata  Jacqueline adalah perempun yang terhormat, karena perempuan secara gender sama dengan laki-laki.

“Kami tidak gila hormat, tapi kami ingin dihargai, baik sebagai saudara perempuan, adik perempuan, pacar, dan suami. Saat ini kami harus bersuara keras untuk memperjuangkan hak perempuan Papua,” tegasnya.

Atas nama Perempuan Papua, Jacqueline memberikan waktu selama 7×24 jam kepada MJY untuk mengklarfikai pernyataannya tersebut, dan wajib menyampaikan itu media sosial maupun di beberapa media massa yang ada di Kota Jayapura, bahkan seluruh Papua.

“Kami berikan batas waktu 7 hari. Jika dalam waktu itu, tidak juga dilakukan, maka hal ini akan kami bawa ke ranah hukum,” tegasnya.

Ketua Pokja Perempuan dan Anak Dewan Adat Papua, Eirene Waromi menambahkan, MJY harus menjelaskan secara gamblang apa yang dimaksudkan dengan perempuan tanah atau perempuan Papua.

“Pernyataannya tersebut cukup membuat harkat dan martabat perempuan Papua terinjak. Dia harus mempertanggungjawabkan gelar Duta Baca dan almamater Universitas Cenderawasih sebagai universitas yang pernah menjadi tempat dirinya menimba ilmu,” kata Eirene.

Eirene pun mengaku bahwa pihanya akan membawa persoalan ini ke DPR Papua dan MRP untuk bagaimana dibuatkannya Peraturan Daerah (Perda) Khusus soal perempuan Papua.

“Kami melahirkan anak perempuan dan laki-laki tanah. Secara analisa, pernyataan MJY sangat menyinggung perasaan kami sebagai perempuan tanah atau Papua. Perempuan Papua, saat ini ada yang berpendidikan tinggi,” ujarnya.

“Ada juga dalam unggahannya dikatakan perempuan tanah itu diibaratkan “Piala Bergilir”. Saya mau katakan bahwa, Piala Bergilir itu hanya ada dirumah bordir atau di bar-bar yang tersebar di Indonesia maupun di tanah Papua,” katanya lagi.

Permintaan Maaf

Ditempat berbeda, Michael J Yarisetouw  dengan keredahan hati serta keikhlasan menyampaikan permintaan maaf ke public, atas postingannya yang telah melukai perasaan semua perempuan tanah (perempuan asli Papua) dimanapun berada.

“Hari ini secara sadar saya minta maaf atas penulisan status saya di media sosial. Saya sama sekali tidak ada maksud untuk menyudutkan, atau membandingkan ataupun merendahkan kaum perempuan Papua di manapun berada. Melainkan untuk menjawab, memberikan pesan moral. Namun seperti yang sudah ditafsirkan oleh banyak orang. Sekali lagi saya meminta maaf atas status itu,” ucap Michael dalam jumpa pers, Senin (6/7/2020) sore.

Ia mengatakan, postingannya tersebut sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung  melecehkan dan merendahkan harkat dan martabat seorang perempuan Papua.

“Sekali lagi saya meminta maaf, dan semoga pintu maaf dibukakan. Sehingga ke depan kita bisa terus bersama-sama, bergandengan tangan sebagai sesama manusia, sesama orang Papua agar bisa bersama membangun Papua,” ucap pria yang juga dikenal sebagai Duta Baca/Literasi Provinsi Papua ini.

Michael mengaku siap bertanggung jawab, jika sewaktu-waktu pesan yang ditulis melalui akun pribadi Facebokknya tersebut akan dibawa ke ranah hukum.

“Pastinya saya siap, saya akan mempertanggungjawabkan perbuatan saya, omongan saya di hadapan hukum,” tegasnya.

Sedikit mengklarifikasi, lanjut Michael, bahwa pesan moral dalam postingannya itu, lebih terkait dengan pergaulan anak muda di era kekinian.

“Pergaulan anak muda sekarang lewat sosial media dan lainnya. Ada beberapa saudara kita yang memiliki pergaulan tidak baik, makanya saya ingatkan kepada perempuan Papua saat ini jangan sampai salah dalam pergaulan,” jelasnya.

Menurut Michael, inti dari postingannya itu terletak di paragraf kedua, dimana perempuan Papua meningkatkan kualitas diri dan lebih baik lagi untuk menjaga pergaulan demi masa depan yang baik.

Ditempat yang sama, mewakili pihak keluarga, Jhon Manangsang menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya, kepada seluruh perempuan Papua atas postingan Michael di FB yang kemudian menjadi viral dan menimbulkan kemarahan seluruh perempuan Papua

“Saudara, anak kami, Michael  mungkin harus belajar dari peristiwa ini, agar ke depan dalam berkomunikasi bisa lebih santun, lebih selektif mengeluarkan kata-kata dalam bermedia sosial, lebih hati hati berbicara dengan siapa pun,” ujar Manangsang

Kata Jhon, zaman semakin berkembang, semua orang punya kebebasan untuk memberikan penilaian positif dan negatif dan lain sebagainya.

“Semua itu bebas, oleh karenanya, kita harus menjaga diri, sikap dan perkataan.  Ini yang harus kami belajar sehingga kedepan menjadi seorang laki-laki Papua yang bertanggung jawab dengan kata dan perbuatan,” kata Manangsang. (Redaksi Topik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.