Kasus Kematian Covid-19 Karena ‘Badai Sitokin’ Sudah ada di Papua

oleh -92 Dilihat
Jubir Satgas Covid-19 Papua,dr. Silwanus Sumule / Nug

Jayapura, Topikpapua.com, – Kabar duka datang dari Satgas Covid-19 Papua, di laporkan pada Rabu subuh sekitar pukul 03.30 wit telah meninggal satu pasien positif covid-19 yang di awat di salah satu rumah sakit mitra di kota Jayapura.

Jubir Satgas Covid-19 Papua, dr Silwanus Sumule mengatakan pasien yang meninggal berinisial S, laki-laki dan berusia 57 tahun.

“Ini adalah kasus kedua kita dimana pasien meninggal murni karena ganasnya virus corona, bukan karena ada penyekit penyerta, “ Kata Sumule kepada Pers, Rabu (17/06/20) malam.

Dijelaskan dokter Sumule bila kasus meninggalnya pasien ini disebabkan karena ganasnya virus corona yang menyebabkan ginjal pasien menjadi rusak.

“ ini kasus pertama di Papua dimana virus corona yang ada pada tubuh pasien sangat ganas dan dalam jumlah yang banyak, sehingga saat virus itu masuk tubuh pasien ini merespon dengan mengeluarkan zat sitokin untuk melawan virus, “Jelas Sumule.

Lanjutnya, karena zat sitokin yang di keluarkan tubuh pasien sangat banyak, yang kita istilakan dengan ‘badai sitokin’ justru menyerang ginjal pasien, akibatnya fungsi ginjal sebangai penyaring racun menjadi rusak, “ bebernya.

Sumule mengaku bila kasus ini bukan hanya di temukan di Papua, namun juga di banyak tempat di dunia, dimana virus corona yang ganas dan dalam jumlah banyak saat masuk ke tubuh pasien bisa menjadi ‘Tringer’ bagi zat sitokin yang justru menyerang ginjal atau organ vital lainnya.

“Jadi pasien ini ada dua organ tubuh vitalnya yang terserang, oleh virus corona menyerang paru-parunya, sementara akibat badai sitokin justru menyerang ginjal pasien, belum lagi di tambah usia pasien yang memasuki masa lansia (57 tahun), “Ungkap dokter Sumule.

Sumule mengaku bila pihak rumah sakit telah bekerja dengan sangat keras untuk menyelamatkan pasien, termasuk mengguanakan alat ventilator untuk membantu pernafasan, namun tak disangka zat sitokin yang di keluarkan tubuh pasien untuk melawan virus corona justru balik menyerang ginjal pasien.

“Dari hasil pemeriksaaan dan penelusuran dari rekam medik, almarhum tidak ada penyakit penyerta, dan kita golongkan kematian karena murni disebabkan oleh virus corona.., almarhum meinggal karena Gangguan pada fungsi ginjal oleh karena keracunan akibat badai sitokin, “ Tukas Sumule.

Atas kasus baru ini Sumule kembali menegaskan bahwa wabah corona di Papua belum berakhir, “Perjalanan kasus kita masih terus berlangsung, jangan anggap remeh dan anggap enteng virus ini karena walau tanpa penyakit penyerta virus ini bisa menjadi sangat ganas dan menyebabkan nyawa kita melayang, “Tegas dokter Sumule.

Tetap di rumah, bila terpaksa harus keluar rumah selalu gunakan masker, jaga jarak, hindari kontak fisik dengan orang di luar rumah, tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Makan dan minum yang bergizi, sempatkan berolah raga dan ingat untuk selelu mencuci tangan.

Sa Jaga Ko.., Ko Jaga Sa.., Kitong Semua Selamat.. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.