Mengapa Wabah Corona di Papua Tak Kunjung Usai..?

oleh -98 Dilihat
Illustrasi Pandemi Covid-19 di Provinsi Papua / ist

Jayapura, Topikpapua.com, –  Dua hari lagi genap sudah tiga bulan wabah virus corona ‘Menjajah’ Papua. Sejak masuk ke Papua pada tanggal 17 Maret lalu hingga kini angka pasien positif covid-19 terus bertambah.

Hari ini di laporkan Satgas Covid-19 Papua jumlah komulatif pasien positif covid-19 di Papua sebanyak 1.255 Kasus atau sama dengan jumlah kasus sehari sebelumnya.

“Hari ini kita tidak ada penambahan kasus, karena pada hari minggu kemaren kita tidak melakukan pemeriksaan sampel, sebagian tenaga laboratorium kita libur, “Kata Jubir Satgas Covid-19 Papua, dr. Silwanus Sumule kepada Pers, Senin (15/06/20).

Diakui Sumule bila Hari ini ada sejumlah pemeriksaan sampel swab di sejumlah kabupaten dengan metode TCM, namun karena datanya belum lengkap, maka belum bisa di laporkan, “Nanti kalau lengkap akan kami sampaikan esok hari, “Ujarnya.

Sumule menjelaskan bila salah satu kendala yang di hadapi Papua dalam menangani pandemi Corona ini adalah terbatasnya jumlah PCR di bandingkan dengan jumlah sampel swab yang harus di periksa.

“Saat ini kita di Papua hanya running dengan 5 PCR, dua ada di kota Jayapura dan 3 ada di kabupaten Mimika (2 diantaranya milik PTFI), dan selama ini yang bisa running maksimal hanya 2 PCR yang ada di kota Jayapura,”Jelas Sumule.

Sementara, lanjut Sumule jumlah sampel swab yang diambil dari hasil rapid reaktif mencapai ribuan sampel, dan harus mengantri untuk di periksa.

“Hari ini masih ada 1000 an sampel swab yang belum di periksa, namun kami pastikan malam ini kita sudah bisa kembali running kembali, mudah-mudahan kita bisa habiskan 1000 sampel yang antri dalam dua tiga hari kedepan, “Bebernya.

Jubir Satgas Covid-19 Papua, dr.Silwanus Sumule / ist

Diakui Sumule, dengan tidak lancarnya pemeriksaan PCR kan menyulitkan pihaknya untuk memprediksi dan menghitung grafik peningkatan atau penurunan kasus di Papua.

“Jadi begini ya…, ada 3 aspek yang harus di penuhi agar kita bisa cepat mengetahui sejauh mana tingkat penularan covid-19 ini, kapan sampai di puncak dan kapan mulai turun, “Jelas Sumule.

Aspek Pertama adalah jumlah sampel yang di periksa harus konsisten, “ kalau dalam 1 hari kita bisa maksimalkan 5 PCR kita berarti kita bisa periksa sekitar 1000 sampel per hari, dan bila itu bisa kita pertahankan dalam satu minggu, maka kita akan segera mengetahui Ro dan Rt kita di tiap pekannya, “Jelasnya.

Aspek kedua adalah jumlah sampel yang di periksa tiap harinya mewakili 29 kabupaten/kota di Papua,” Kalau tiap harinya pengiriman sampel lancar dari 29 kab/kota dan PCR bisa running maksimal itu bagus sekali, sehingga kita bisa segera mengetahui angka penularan bukan hanya dari beberapa daerah saja, tapi dari semua daerah, sehingga perhitungan kita pun bisa mewakili Papua,”Beber Sumule.

Sumule mengaku bila dua aspek ini bisa terpenuhi, maka dirinya optimis bisa segera mengetahui kapan puncak pandemi corona di papua dan kapan grafik penularan turun.

“Kita berharap seperti itu ya.., tapi kan masalah di lapangan juga banyak, mulai dari keterbatasan tenaga laboratorium, keterbatasan reagen untuk PCR, dan juga terkait administrasi pelaporan yang sering terlambat,”Ungkap Sumule.

Dicontohkan Sumule di minggu ke 22, jumlah pasien positif di Papua sebanyak 280 kasus, dan dalam minngu ini jumlah nya turun menjadi 204 kasus.

“Ini bukan berarti grafik penularan kita turun, kenapa di minggu ke 22 angkanya tinggi..? ya karena saat itu PCR kita running dengan baik, dan di minggu ini angka kita turun karena PCR kita tidak bekerja maksimal, jadi tidak bisa kita katakan grafiknya turun, kecuali kalau dalam 2 minggu kita running konsisten dengan 500 sampel perhari, maka bisa kita ketahui angka kita naik atau turun, karena jumlah sampel yang di periksa konsisten, “Beber Dokter Sumule.

Aspek yang ketiga adalah kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Aspek ini yang paling penting, mengapa..? karena bila semua warga jalankan protokol kesehatan covid-19 dengan disiplin maka, kemungkinan besar penularan nya akan semakin kecil, sehingga setiap harinya jumlah sampel yang di periksa akan semakin sedikit pula, kalau itu terjadi maka tak membutuhkan waktu lama untuk segera mengetahui kapan grafik penyebaran kita sampai di puncak dan kapan grafiknya turun, “Pungkas Dokter Sumule.

Sementara itu berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Papua, di laporkan hari ini ada penambahan dua kasus sembuh yang berasal dari kabupaten Boven Digul.

Selain kasus sembuh, di laporkan juga ada penambahan jumlah PDP sebanyak 5 orang dan penambahan ODP sebanyak 149 Orang, sehingga total ODP hingga hari ini sebanyak 3.331 kasus sedangkan total PDP sebanyak 685 Kasus.

Tetap jalankan protokol kesehatan, Tetap di rumah, bila terpaksa harus keluar rumah selalu gunakan masker, jaga jarak, hindari kontak fisik dengan orang di luar rumah, tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Makan dan minum yang bergizi, sempatkan berolah raga dan ingat untuk selelu mencuci tangan.  Sa Jaga Ko.., Ko Jaga Sa.., Kitong Semua Selamat.. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.