Jumlah Kasus C-19 di Papua Terus Meningkat, Wagub : Belum Ada PSBB..!

oleh -174 Dilihat
Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal / ist

Jayapura, Topikpapua.com, – Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal mengaku hingga saat ini status pandemic Covid-19 di Papua masih Tanggap darurat.

Walaupun jumlah pasien positif C-19 di Papua saat ini telah mencapai 308 Kasus, namun menurut Klemen untuk menerapkan Pembatasan Sementara Berskala Besar (PSBB) harus melihat dari berbagai aspek dan membutuhakan persetujuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat.

“Memang saat ini sudah 308 kasus, ini harus di lihat dari berbagi aspek. Ini bisa saja terjadi karena masifnya rapid test yang dilakukan. Jika jumlah 308 ini mengurangi jumlah ODP dan PDP berarti bagus, tapi ini kan jumlah nya tidak turun, dan positif juga naik, berarti sudah tembus kemana-mana, dan disitulah kita akan evaluasi. Apalagi PSBB ini punya standar, dan kita harus bicarakan semua pihak termasuk pusat, Ungkap Klemen Tinal kepada Pers, Senin (11/05/20).

Dijelaskan Klemen bila saat ini pihaknya terus memantau perkembangan kasus di sejumlah daerah, khusus daerah yang angka pasien positif nya terus bertambah.

“Yang kita lihat kecenderungan peningkatan kasus positif, PDP dan ODP. Saat ini kan dari Mimika ada cluster Freeport, Kota Jayapura, Keerom, Nabire dan Biak dan kita akan isolasi daerah atau cluster yang dianggap penting untuk di isolasi atau proteksi agar tidak menyebar kemana-mana,”Jelasnya.

Lanjutnya, Untuk sementara kita cegah dulu dengan pembatasan sosial yang diperketat, karantina wilayah dan isolasi bagi PDP dan ODP, “Jadi untuk PSBB sampai saat ini belum,”Tukas Klemen.

Terkait adanya opsi penutupan PT Freeport akibat banyaknya pasien positif yang berasal dari klaster Freeport, Klemen mengaku memang ada pertimbangan untuk mengajukan hal tersebut, namun hingga saat ini pihaknya masih memenatau perkembangan kasus di PT Freeport.

“Soal permintaan penutupan Freeport, itu tidak ada masalah, nanti kita lihat, paling extrim mereka tidak bisa keluar dari jobsite, baik sehat maupun sakit, tidak boleh ada yang turun Timika, agar kita bisa memutus, kemudian faisilitas yang ada di laporkan dengan baik, “Jelas Klemen.

Klemen menjelaskan soal banyak nya kasus yang berasal dari klaster Freeport di sebabkan karena telah di lakukan test rapid massal disana, sehingga terungkap banyaknya pasien positif.

“Sekarang peningktan tajam di Freeport itu karena dilakukan tes dengan masif dan itu bagus karena ketahuan, yang parah kalau tidak dilakukan test nanti banyak yang sudah positif namun tidak sadar dan bisa menyebarkan lagi ke orang lain. jadi kita harus berpikir positif  Sehingga semua bisa normal, “Beber Klemen.

Dirinya juga mengatakan bila saat ini Freeport telah mendatangkan satu unit PCR yang akan di gunakan untuk memeriksa sampel swab hasil rapid reaktif di Mimika.

“ Freeport dengan kehadiran alat mereka saat ini (PCR) kami harap agar segera di atasi secara preventif, artinya yang terdeteksi positif agar segera di isolasi, jangan biarkan turun ke Timika agar tidak menyebar. Tetap di Feeport, “Jelas Klemen.

Klemen juga mengaku akan segera mengunjungi beberapa kabupaten di wilayah pegunungan untuk memantau secara langsung situasi penanganan covid-19 di daerah, “Jika tidak ada halangan minggu depan kita ke timika, nabire, biak dan wamena, kita akan datang dan lihat langsung kondisi disana,”Pungkas Klemen Tinal. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.