Jayapura, Topikpapua.com, – Dalam sepekan terakhir Kabupaten Mimika menjadi perhatian khusus bagi tim Satgas Covid-19 di Papua. sejak senin 27 April hingga Sabtu 02 Mei 2020 berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Papua terjadi lonjakan kasus positif yang signifikan, yakni sebanyak 45 kasus.
Dari 45 kasus tersebut, 38 Kasus diantaranya berasal dari Tembagapura. Dan bila di lihat secara Komulatif sejak Pandemi Covid-19 masuk di wilayah Mimika Sampai hari ini ada 54 pasien positif yang berasal dari Tembagapura dari total 87 pasien positif di kabupaten Mimika, Atau 65 persen dari total pasien positif di Mimika.
Jubir Covid-19 Papua, dr.Silwanus Sumule mengatakan dari data tersebut menunjukkan bila karyawan PT Freeport dan warga di kota Timika masih lalai dalam menerapkan sosial dan fisikal distancing, baik di kehidupan sehari-hari maupun di tempat kerja.
“Dari data ini secara teori penularan disana akan terus terjadi, khusus nya di PT Freeport, karena dalam bekerja pasti akan ada kontak,”Kata Sumule kepada Pers, Jumat (01/05/20).
Menurut Sumule dengan adanya pelonjakan kasus positif di Mimika, khususnya di PT Freeport, Satgas Covid-19 Papua terus menjalin komunikasi dengan Tim gugus tugas di Kabupaten Mimika, termasuk menyarankan agar tim surveilance bekerja lebih keras lagi untuk temukan kasus sedini mungkin.
“Kita terus komunikasi dengan mereka di Mimika, Tim gugus tugas, tim medis tim di lapangan, semua harus kerja keras, temukan kasus sedini mungkin agar bisa di trace lagi, namun kalau mau cepat harus segera di lakukan test massal, “Jelas Sumule.
Sumule juga menjelaskan bila angka positif di PT Freeport terus meningkat, dikuatirkan fasilitas di rumah sakit Freeport tidak bisa menampung semua pasien.
“Memang saya dapat informasi bila pihak PT Freeport sedang mengupayakan satu tempat khusus untuk merawat pasien positif dengan kondisi ringan, juga akan di pakai sebagai tempat isolasi bagi PDP dan ODP, karena tempat tidur rumah sakit mereka terbatas, “Beber Sumule.
Lanjut Sumule, masalah lainnya terkait obat-obatan untuk pasien Covid-19, menurut nya rumah sakit Freeport akan mengalami kesulitan untuk mendapat obat tersebut, karena untuk mendapatkan obat-obatan tersebut hanya bisa melewati kementrian kesehatan, dan itu harus melewati Satgas Covid-19 Papua, sehingga Komunikasi sangat penting.
“ Di Freeport tidak semua bisa mereka handel, salah satunya terkait obat-obatan, begitu halnya dengan sampel swab, harus di kirim dulu ke Mimika dan dari Mimika akan dikirim kirim ke jayapura, “Beber Sumule.
Disinggung soal adakah kemungkinan pemerintah Papua meminta PT Freeport menutup sementara operasional tambang terkait Pandemi Covid-19, Sumule mengaku hingga kini belum ada komunikasi terkait hal tersebut.
“ Kalau masalah itu, setau saya hingga kini belum ada komunikasi soal kemungkinan penutupan tambang sementara dan sampai hari ini belum ada opsi untuk pemberhentian sementara, proses produksi masih terus berjalan disana, “ Kata Sumule.
Diakui Sumule Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PT Freeport di Mimika dan telah membahas beberapa masalah teknis guna mencegah penyebaran virus corona makin meluas di Tembagapura.
“Kami sudah koordinasi dan menurut mereka ada beberapa langkah taktis yang sudah diterapkan, misalnya saat ini para karyawan tidak lagi makan bersama di dalam ruangan besar seperti biasanya dan ada sejumlah kegiatan yang biasanya di lakukan oleh 10 orang , sekarang hanya dilakukan oleh 2 sampai 3 orang saja, “Beber Sumule.
Lanjur Sumule, Karyawan PT Freeport juga sudah mulai menerapkan adanya aturan pembatasan jarak saat bekerja.
“ Semua langkah tak taktis itu kalau diterapkan dengan baik mungkin bisa mencegah penularan makin meluas, mengingat saat ini sudah ada transmisi lokal di sana,” Tukas Sumule.
Hingga Sabtu 02 Mei 2020, Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 papua, jumlah Komulatif pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Mimika sebanyak 87 pasien atau yang terbanyak di Papua, 71 pasien diantaranya dalam perawatan, 13 pasien dinyatakan sembuh dan 3 pasien meninggal dunia. (Redaksi Topik)