Jayapura, Topikpapua.com, – General Manager Telkom Papua, Sugeng Widodo mengaku sulitnya akses internet bagi pengguna jaringan Telkom dan Telkomsel dalam sepekan terakhir di Papua dan Papua Barat di sebabkan karena adanya pemblokiran dari Kominfo.
“ Kami sifatnya hanya sebagai penyelenggara atau penyedia akses internet di Papua maupun di Papua Barat, namun yang mempunyai kewenangan untuk membuka akses tersebut adalah Kominfo, “ungkap Sugeng kepada Redaksi Topik, Senin (26/08/19).
Menurut Sugeng, Berdasarkan surat edaran dari Kominfo yang di terima pihaknya, dijelaskan bahwa pembatasan akses internet untuk seluruh operator di Papua dan Papua Barat untuk paket Internat sedangkan untuk SMS dan Telepon tidak di batasi.
“ Jadi untuk mengirim SMS dan Telepon masih bisa dilakukan, namun untuk paket data internet sama sekali tidak bisa dilakukan, kami sendiri tidak tau apa penyebabnya tetapi yang mengtahui hal ini adalah pihak Kominfo karena mereka yang melakukan pembatasan akses internet tersebut. Kami hanya menjalankan surat edaran tersebut,” Ungkapnya.
Dikatakan, dari pembatasan akses tersebut pihaknya sudah menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak ada ajusmen billing.
“Kesalahan bukan ada pada kami, karena peralatan kami tidak ada yang mengalami gangguan. Bisa diberikan ajusmen billing seperti waktu terputusnya kabel optik beberapa waktu lalu, nah ini kan tidak. Jadi hanya Kominfo yang bisa menjawab semua keluhan dari masarakat,” ujarnya.
Diakui Sugeng, hingga kini pihaknya dalam sehari mendapatkan keluhan dari masyarakat dua kali lipat dari sebelumya. “Dalam sehari bisa mencapai 300 keluhan masyarakat yang sebelumnya hanya mencapai 100 keluhan terkait dengan pelayanan,” katanya.
Namun kata Sugeng, akses internet bisa digunakan di hotel-hotel yang menggunakan Astinet. “Pembatasan akses internet ini hanya untuk paket data pada layanan handphone, sedangkan layanan internet menggunakan Astinet dan VPN masih bisa digunakan. Pihak Kominfo memiliki beberapa data (tempat) yang harus dikurangi akses iinternetnya. Kalau untuk hotel dan juga kantor pemerintahan bisa diakses dengan baik walau tidak selancar hari-hari sebelumnya,” ujarnya.
Terpisah General Manager Consumer Sales Regional Papua-Maluku, Alfons Opriadi mengatakan, secara keseluruhan penggunaan Telkomsel khususnya di Papua dan Maluku sangat besar khususnya di Papua dan akibat dari pembatasan atu pemblokiran akses internet yang jelas pihanya mengalami kerugian.
“Untuk kerugian kami belum menghitung secara keseluruhan, karena kami mengikuti aturan dari negara karena kami megikuti intruksi dari Kominfo sebagai penyelenggara. Kalau masalah pengurangan pasti ada, karena sebelumnya masyarakat banyak membeli paket data kini tidak ada sama sekali,” kata Alfons.
Terkait dengan kompain dari masyarakat, Alfons mengatakan bahwa masyarakat sudah mengetahui bahwa penyebab pembatasan akses internet terebut bukan kesalahan pada pihaknya maka dengan sendirinya, tak ada komplain yang berlebihan dari masyarakat.
“Kami menjelaskan kepada masyarakat bahwa ini kebijakan dari pemerintah, namun secara bisnis kami ingin segera dibuka kembali akses tersebut. Kebijakan soal ajusmen billing, sudah kami laporkan ke kantor pusat, semoga ada jawaban. Kalau memang nantinya ada, maka akan kami sampaikan kepada seluruh pelanggan kami,” ujarnya.
Pembatasan penggunaan paket data di Papua dan Papua Barat di duga sebagai salah satu cara pemerintah mencegah meluasnya berita-berita hoax pasca insiden persekusi mahasiswa Papua di jawa timur yang berimbas aksi ricuh di sejumlah Kabupaten di Papua dan Papua Barat. (Redaksi Topik)