Jayapura, Topikpapua.com, – Pemerhati Penerbangan Indonesia, Suwandi berharap Airlines atau maskapai penerbangan yang menjalani bisnisnya di Papua untuk bisa menurunkan harga tiker pesawat saat penyelenggaraan agenda nasional empat (4) tahunan, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 di Papua.
“Airlines menurut saya jujur saja ke pihak terkait, tentang kendala menurunkan harga tiket jelang perhelatan PON XX, kalau bisa harga tiket turun seperti sebelum tahun 2018, itu zaman keemasan penerbangan kita” Kata Suwandi yang juga alumni PLP, Curug 1994 ini.
Dikatakannya, Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah perlu berdialog khusus, karena masyarakat tidak mau pelaksanaan PON XX gagal karena tiket yang mahal. Airlines juga harus rela mengurangi keuntungan untuk iven nasional di Papua ini.
“Ribuan official menanti dan siap hadir untuk menjadi duta dan pahlawan olahraga pada laga PON XX mendatang, karena PON 2020 bukan saja sebagai ajang berlaga. Tetapi, juga sebagai explore alam Papua nan elok dan indah. Turunkan harga tiket demi jaga, lindungi, dan cintai Papua,” ujar Suwandi dalam rilis persnya yang di terima Redaksi Topik, Senin (10/6/2019).
Diungkapkan, bahwa perhelatan akbar olahraga nasional atau yang dikenal dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX tahun 2020 sebentar lagi akan berlangsung di Provinsi Papua.
Karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bekerja keras all out untuk mensukseskan agenda nasional 4 tahunan ini di Provinsi Papua.
Berbagai sarana dan prasarana, seperti venue cabang olahraga (cabor) dan tempat penginapan atlet serta para tamu dan undangan terus disiapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Papua.
“Kita semua bangga dan Papua harus bisa dan Papua harus sukses dalam pelaksanaan PON ke XX tahun 2020 mendatang di Papua,” paparnya.
Namun demikian, menurut Pemerhati penerbangan ini, ada satu hal yang penting sekali diperhatikan selain infranstruktur dan sarana prasarana yang hari ini disiapkan oleh pemerintah pusat dan daerah, yaitu harga tiket yang melambung atau mahal dan harga seperti biasanya.
“Melihat letak Papua kita ini merupakan wilayah paling timur Indonesia, maka pesawat udara menjadi modal utama. Ingat pesawat ingat tiket, ingat tiket ingat harga yang wow saat ini,” ucapnya.
Suwandi pun berharap agar pemerintah Pusat dan Daerah tidak saja sibuk menyiapkan infrastruktur saja tapi harus juga memikirkan masalah mahalnya harga tiket, sehingga tidak memberatkan puluhan ribu orang yang akan datang mengunjungi Papua pada PON XX mendatang.
“ saya harap pemerintah pusat dan daerah bisa mengembalikan masa keemasan penerbangan Indonesia, yakni Antara tahun 2017 hingga 2018. Bila itu bisa terwujud maka saya yakin perhelatan PON XX mendatang akan sukses, “ Pungkas Suwandi. (Irf/RT)