Jayapura, Topikpapua.com, – Selasa, (12/03/19) pagi Dunia Sepakbola di Tanah Papua berduka, mantan ketua harian dan manajer Tim Persipura Jayapura di era 90-an, Spencer Infandi tutup usia di umur yang ke 78 tahun.
Semasa hidupnya, alm Spenser merupakan sosok tegas namun ramah, penuh dedikasi dan seorang pejuang sepakbola sejati. Hal itu terbukti saat Alm Spencer berhasil membawa Persipura kembali ke devisi utama pada tahun 1993.
Salah satu saksi sejarah kepemimpinan Alm Spencer adalah, Nando Fairyo. Mantan Kapten Persipura tahun 90-an tersebut mengungkapkan alm Spencer Infandi merupakan seorang sosok yang besar dan akan tetap menjadi bagian dari Persipura sampai kapanpun. Apalagi ketika Persipura terlupakan saat degradasi, beliau mampu mengembalikan kejayaan persipura hingga saat ini.
“ Jadi waktu itu, Setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII di Jakarta tahun 1993, Alm Spencer berhasil membawa Persipura masuk ke Divisi Utama, kalau tidak salah itu tanggal 12 Desember 1993, waktu itu kita mengalahkan Persiku Kudus 3-0 tanpa balas. Saya ingat sekali waktu sebagai ucapan terima kasih kepada para pemain diberikan bonus sebesar Rp. 150 ribu, “ Ungkap Nando.
Nando Fairyo yang adalah satu dari 14 pemain pusdiklat sepakbola yang dibawa untuk menyelamatkan Persipura pasca degradasi itu juga mengaku bila Alm Spencer dalam kepemimpinan nya mampu membangkitkan semangat para pemain saat semua mata menyoroti persipura yang terdegradasi kala itu.
“ Saya ingat waktu itu kita bermain untuk Persipura, kita menerima hal itu sebagai penghargaan bisa membawa Persipura keluar dari keterpurukan dan kembali ke deisi utama. saya ingat waktu itu di ruang ganti beliau bilang kalau tidak bisa tembus devisi utama kalian tanam singkong saja di lapangan Mandala Jayapura,” kata Nando Fairyo mengisahkan kenangan nya dengan Alm Spencer.
Nando mengungkapkan 13 pemain yang saat itu bersama nya saat membawa persipura keluar dari degradasi yakni Yohanes Bonay, Edy Noya, Ritham Madubun, Pieter Werbabkay, Nixon Ona, Theo Awom, Ramses Rumbekwan, Alfred Repasi, Zeth Rumaropen, Rony Wabia, Abdul Aji Mayor, David Saidui dan Chris Yarangga.
“Almarhum seorang kepala seksi waktu itu, tapi dengan segala keterbatasan anggaran, kami bisa mewujudkan Persipura masuk divisi utama. Dulu kita memanggil beliau dengan sebutan Presidennya Persipura, jadi inilah sejarah dan punya kontribusi besar bagi mutiara hitam,” jelasnya.
Sementara itu Daud Arim menambahkan, alm Spencer Infandi merupakan sosok yang terbaik dan tegas yang bukan hanya bagi pemain, namun setiap siapapun yang mengenalnya.
“Beliau sebagai Ketua Harian, Manajer Persipura baik sekali kepada pemain dan siapapun, kami merasa kehilangan dan berduka dengan kepergian Beliau,” ungkapnya.
Ditambahkan Arim, Hal yang bisa kita contohi dari alm Spencer Infandi adalah loyalitas, tegas dan kebaikan hatinya dalam mempertahankan Persipura dikancah sepakbola Nasional.
“Saya mau ada manajer orang Papua seperti beliau, saya harap ada seperti beliau yang baik, loyal dan tegas dalam semua orang dikenalnya,” Pungkas Daud. (Redaksi Topik)