Isyu Lukas Enembe Pindah Partai, Carolus Bolly : Itu Tidak Benar..!

oleh -61 Dilihat
Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Carolus K Bolly, SE, MM / Nug

Jayapura, Topikpapua.com,- Partai Demokrat membantah adanya isyu yang beredar di masyarakat terkait ketua DPD nya yang di kabarkan pindah Partai. Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Carolus K Bolly, SE, MM menegaskan bila isyu tersebut tidak benar.

“Terkait dengan kegelisahan teman-teman seluruh DPC dan masyarakat yang belakangan ini memperbincangkan tentang status ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe pindah partai, Perlu kita tegaskan bahwa sampai saat ini beliau masih Ketua DPD Partai Demokrat,” tegas Carolus Bolly kepada wartawan di Hotel Aston Jayapura, Selasa (13/03/19) malam.

Carollus menjelaskan bila Proses pergantian ketua DPD suatu partai itu atas dasar Musda atau Musdalub, dan hingga kini kedua agenda itu tidak masuk dalam program kerja Partai Demokrat.

“Jadi, Partai Demokrat masih tetap dipimpin oleh Ketua DPD nya pak Lukas Enembe. Kita siap untuk sama-sama menghadapi pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019,” kata Carolus.

Carolus Bolly yang juga Ketua Komisi III DPR Papua ini, memastikan bahwa agenda – agenda internal Partai Demokrat tetap berjalan sebagaimana mestinya.

“Tidak boleh ada lagi keraguan, tidak boleh ada perbincangan desas – desus sana sini bahwa ketua DPD telah pindah partai. Sampai hari ini, beliau masih tetap pimpin Partai Demokrat Papua,” tegasnya lagi.

Terkait pernyataan Lukas Enembe beberapa waktu lalu, siap mundur dari Partai Demokrat dan memilih mendukung Jokowi – Ma’ruf Amin dalam Pilpres, Carolus Bolly menjelaskan, jika Lukas Enembe mempunyai harapan dan cita-cita ke depan bahwa suatu saat pasti akan mundur dalam rangka regenerasi internal partai.

Namun, lanjut Carolus, pernyataan mundur atau proses regenerasi itu, ada forumnya yakni melalui musda atau musdalub.

“Kalaupun nanti suatu saat beliau tinggalkan partai, tentu lewat forum musyawarah sebagai pengambil keputusan tertinggi partai untuk terjadi proses pergantian,” jelasnya.

“Periodesasi yang ada sekarang ini, sampai tahun 2020. Tapi ditengah jalan setelah pileg terjadi musda, berarti itu musdalub. Pelaksanaan musdalub harus tetap sesuai ketentuan AD/ART partai, kalau tidak maka itu tidak sah,” bebernya.

Terkait dengan munculnya sejumlah kader yang akan maju sebagai kandidat Ketau DPD Partai Demokrat Papua, Carolus Bolly mempersilahkannya.

“Itu tidak masalah. Beliau juga memberikan kebebasan bahwa siapun nanti yang mau jadi ketua, silahkan menggalang karena begini tidak ada lagi proses penunjukkan dalam Partai Demokrat, atau pak Lukas mempersiapkan seseorang, itu tidak ada. Oleh karena itu, beliau beri kesempatan semua kader, silahkan bertarung jika ada musda atau musdalub,” pungkasnya. (Redaksi Topik)

No More Posts Available.

No more pages to load.