Bupati Mathius : Koordinasi Kunci Terwujudnya Kabupaten Layak Anak

oleh -19 Dilihat
Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw saat membuka acara Seminar Sehari Perlindungan Anak di kantor Bupati Gedung Merah Sentani / Irf

Sentani, Topikpapua.com, – Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., mengaku kurangnya koordinasi dan kerjasama antara pemerintah daerah, gereja dan juga LSM menjadi kendala utama dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA).

“Jadi untuk mewujudkan Kabupaten Jayapura sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) bukanlah hal yang mudah, di butuhkan kerjasama antar pemerintah daerah, gereja dan juga LSM,” kata Bupati Mathius kepada Redaksi Topik usai membuka Seminar Sehari Perlindungan Anak yang di gelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Jayapura, di Aula Lantai III Gedung C Kantor Bupati JayapuraRabu (27/2/2019).

“Kita sudah sepakat KLA ini akan kita dimulai dari kampung. Ternyata memang koordinasi dan kerjasama ini selalu menjadi hambatan sehingga pemerintah, gereja dan LSM selalu berjalan sendiri,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, untuk menangani anak sebenarnya tidak membutuhkan biaya yang besar.

“Paling hanya untuk permainan dan makanan bergizi saja, hal lain yang juga penting adalah ruang bermain anak. Kalau ini bisa ditangani, ya pasti banyak orang yang bisa membantu, hanya memang ini dianggap tidak terlalu penting untuk memikirkan masa depan anak padahal inikan sangat penting juga,” beber nya.

Menurut Bupati Mathius, jika OPD terkait bisa berkoordinasi dengan pihak gereja dan LSM, serta dikoordinir dengan baik, maka akan sangat kuat untuk menjadikan Kabupaten Jayapura sebagai Kabupaten Layak anak.

“Saya mau tegaskan disini, Kami di Kabupaten Jayapura menyatakan siap untuk menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA),” ungkap nya.

Bupati Mathius berharap agar segera di bangun komunikasi yang baik Antara OPD terkait dengan pihak gereja, LSM dan masyarakat Adat yang ada di Kabupaten Jayapura, agar komitmen menjadikan kabupaten Layak Anak bisa segera terwujud.

“Agar anak benar-benar ramah dan layak di tempatnya. Supaya bisa bertumbuh menjadi anak-anak yang bila diandalkan untuk masa depan bangsa,” tandasnya. (Irf)

No More Posts Available.

No more pages to load.