Jayapura, Topikpapua.com, – Dua orang anggota Komisi Penanggulangan Korupsi (KPK) di giring ke polda Metro Jaya oleh sejumlah pejabat dari Provinsi Papua. Ke dua anggota KPK tersebut sebelumnya ‘diamankan’ di Hotel Borobudur Jakarta saat sedang melaksanakan tugas investigasi nya di hotel Borobudur.
Ketua DPR Papua, Yunus Wonda mengaku memergoki ke dua anggota KPK tersebut saat sedang mendokumentasikan kegiatan Gubernur Papua, Lukas Enembe bersama tim anggaran eksecutif dan legislatif bersama Kemendari di Hotel Borobudur, Sabtu (02/02/2018).
“ Jadi kami mencurigai satu orang karena mengambil gambar saat kami sedang cerita di depan lobi hotel, Pak Sekda menghampiri yang besangkutan dan menanyakan maksud dan tujuannya, awalnya orang ini mengelak, tapi setelah kami periksa isi tasnya, ternyata ada Id card KPK,” kata Ketua DPR Papua , Yunus Wonda, Minggu (03/02/2018) pagi.
Selain memeriksa id Card, Rombongan Gubernur Papua juga memeriksa HP kedua anggota KPK tersebut dan menemukan ada nya perbincangan yang mencurigakan.
“ Di dalam percakapan whats up nya kami lihat sendiri dia melaporkan semua kegiatan kami, bahkan menyebutkan posisi Pak Gubernur sedang turun tangga, Kaban Keuangan sedang membawa ransel, dan itu semua lengkap,” aku Yunus yang juga mengakui namanya beserta, Kadisorda, Kadis PU juga di sebutkan dalam percakapan Whast up tersebut.
Yunus mengaku sangat tidak nyaman dengan cara kerja KPK, terkesan para pejabat Papua itu penjahat sehingga harus di awasi dan di mata-matai seperti itu.
“Kami merasa tidak nyaman dengan kondisi ini, kok terkesan kami di mata-matai padahal kami sedang melakukan rapat bersama Kemendari untuk mengevaluasi hasil konsultasi APBD 2019 dengan Mendagri,” Jelas Yunus.
Setelah di periksa di Polda Metro Jaya ternyata benar bahwa kedua orang tersebut adalah anggota KPK.
“Kami membawa yang bersangkutan besama rekannya ke Polda Metro Jaya semalam, dan benar dia adalah pegawai KPK, kami baru diinformasikan pagi ini oleh Polda Metro,” kata Yunus Wonda.
KPK Mengaku 2 Anggotanya di Aniaya di Hotel Borobudur
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengaku ada dua angota KPK yang di aniyaya di hotel burobudur pada hari sabtu (02/02/19) malam. Seperti di lansir dari CNNindonesia, Febri menjelaskan kejadian nahas itu bermula ketika dua pegawai KPK menyambangi Hotel Borobudur untuk menindaklanjuti informasi dugaan korupsi.
Serangan kepada para pegawai KPK itu muncul ketika mereka
mengajukan sejumlah pertanyaan. Akan tetapi pertanyaan mereka justru berbuah
pukulan. Tak hanya itu, pelaku penyerangan juga merampas barang-barang korban.
Padahal menurut Febri, kedua pegawai tadi sudah menunjukkan bahwa mereka
berasal dari KPK dan sedang bertugas melakukan pengecekan di sana.
“Dua pegawai KPK yang bertugas tersebut mendapat tindakan yang tidak
pantas dan dianiaya hingga menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh. Meskipun
telah diperlihatkan identitas KPK namun pemukulan tetap dilakukan terhadap
pegawai KPK,” ujar Febri dalam pernyataan tertulis, Minggu (03/02/19).
KPK sudah membawa kedua pegawainya itu ke rumah sakit untuk melakukan
pemeriksaan dan visum. Sementara untuk kondisinya, korban dipastikan bakal
menjalani operasi.
“Sekarang tim sedang dirawat dan segera akan dilakukan
operasi. Karena ada retak pada hidung dan luka sobekan pada wajah,” kata
Febri.
KPK menganggap serangan terhadap kedua pegawainya ini bukan sekadar kasus
penganiayaan namun juga serangan terhadap penegak hukum yang melakukan
tugas.
Guna mengusut kasus ini, KPK melaporkan perkara ini ke Sentra Pelayanan Terpadu
Polda Metro Jaya. Komisi antirasuah berharap pelaku penyerangan segera
diproses.
“Agar hal yang sama tidak terjadi pada penegak hukum lain yang bertugas, baik KPK, Kejaksaan, ataupun Polri,” kata Febri. (Redaksi Topik / CNNIndonesia)