Jayapura, Topikpapua.com, – Proses evakuasi terhadap jenazah Alm. Serda Handoko yang tewas ditembak kelompok Seperatis di Pos Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, diupayakan hari ini.
Dimana diketahui, Serda Handoko menjadi korban penembakan kelompok Seperatis dipimpin Egianus Kogoya, yang melakukan penyerangan terhadap Pos TNI Yonif 756/WMS yang berada di Distrik Mbua, Senin (3/12/2018) malam.
Penyerangan yang dilakukan kelompok Seperatis menewaskan Serda Handoko dan satu satu anggota luka-luka. Sampai saat ini jenazah Serda Handoko belum berhasil di evakuasi lantaran sulitnya akses transportasi menuju ke sana.
Wakapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi mengungkapkan, proses evakuasi rencananya berjalan siang ini. Satu unit helikopter telah disiapkan di Wamena Ibukota Kabupaten Jayawijaya, lokasi terdekat untuk melakukan evakuasi.
“Kondisi disana cuacanya ekstrim dan medannya sulit. Tapi siang ini kita upayakan untuk mengevakuasi jenazah dari Mbua,” ungkap Dax saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/12/2018).
Dax menambahkan, apabila jenazah Serda Handoko berhasil dievakuasi dari Mbua, pihaknya akan segera menerbangkan jenazah ke Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, untuk diserahkan ke pihak keluarga.
“Serda Handoko adalah anggota Brigif 20/Timika. Keluarganya ada di Sorong. Tentunya kita akan menyerahkan almarhum ke pihak keluarga secara ke militeran, lantaran dia prajurit yang gugur dalam bertugas,” pungkasnya.
Sebatas diketahui, Serda Handoko adalah prajurit yang bertugas di Pos TNI Mbua. Dia gugur saat kelompok Seperatis menyerang pos tempatnya bertugas.
Pada saat posnya diserang, terdapat empat orang karyawan PT Istaka Karya, yang berhasil melarikan diri, pada saat mereka di eksekusi di Kali Yigi, Distrik Yigi yang jaraknya 2 jam berjalan kaki ke Mbua.
Kini keempat korban PT Istaka Karya berhasil di evakuasi bersama delapan masyarakat sipil di Mbua. Dimana tiga orang dari karyawan PT Istaka Karya mengakami luka tembak pada saat Pos TNI diserang kelompok Seperatis. (Nug)