Jayapura, Topikpapua.com, – Helikopter milik TNI yang melakukan evakuasi terhadap jenazah Alm. Serda Handoko yang gugur saat diserang kelompok Seperatis di Pos TNI PAM Rawan/755 Yalet yang berada Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, mendapat tembakan, Rabu (5/12/2018) siang.
Baling-baling Helikopter terkena tembakan saat ditembak oleh kelompok Seperatis. Namun evakuasi jenazah Serda Handoko yang diback up dari team Nanggala berhasil dilakukan.
Kini jenazah Alm. Serda Handoko telah dievakuasi dari Distrik Mbua ke Kenyam Ibukota Kabupaten Nduga, untuk selanjutnya diterbangkan ke Timika, Kabupaten Mimika.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Martuani Sormin Siregar menjelaskan sekitar pukul 10.00 WIT tiga unit helikopter dengan team Naggala berangkat dari Kabupaten Mimika menuju ke Puncak Kabo, Distrik Yigi Kabupten Nduga lokasi tempat pembunuhan karyawan PT Istaka Karya.
Kapolda menjelaskan pada saat team berada di lokasi Puncak Kabo, helikopter mendapat tembakan dari arah puncak, sehingga team Nanggala melalukan tembakan balasan.
“Karena ada tembakan dari arah Puncak Kabo, maka Team Nanggala melakukan tembakan balasan dari Helikopter. Ada satu helikopter jenis Bell yang baling-balingnya terkena tembakan dari kelompok KKB,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon celulernya.
Lantaran BBM helikopter habis, ungkap Kapolda, akhirnya helikopter melakukan refueling (pengisian BBM) sekaligus evakuasi terhadap jenazah anggota Pos TNI Mbua, Alm Serda Handoko. “Jadi jenazah sudah dievakuasi ke Kenyam selanjutnya akan dibawa ke Timika, Kabupaten Timika,” terangnya.
Sebatas diketahui, Serda Handoko adalah prajurit yang bertugas di Pos TNI Mbua. Dia gugur saat kelompok Seperatis menyerang pos tempatnya bertugas.
Pada saat posnya diserang, terdapat empat orang karyawan PT Istaka Karya, yang berhasil melarikan diri, pada saat mereka di eksekusi di Kali Yigi, Distrik Yigi yang jaraknya 2 jam berjalan kaki ke Mbua.
Kini keempat korban PT Istaka Karya berhasil di evakuasi bersama delapan masyarakat sipil di Mbua. Dimana tiga orang dari karyawan PT Istaka Karya mengakami luka tembak pada saat Pos TNI diserang kelompok Seperatis. (Nug)