Jayapura, Topikpapua.com , – Sidang Jemaat GKI Efrata Kayu Batu ke Enam belas (XVI) yang di gelar pada hari jumat dan sabtu (23-24/11/18) berhasil menghasilkan sejumlah keputusan untuk program kerja GKI Efrata kayu batu tahun 2019.
Mengambil Thema : Datanglah Kerajaan Mu ( Matius 6:10 a) dan Sub Thema : Melalui Sidang Jemaat ke XVI, Bersama Membangun Persepsi, Menyatukan Perbedaan, Kesaksian dan Pelayanan. Sidang di buka oleh Wakil Sekertaris Klasis Port Numbay, Bapak Pendeta Piet Lewier di damping Bapak Sentijap dari BPPG Klasis Port Numbay.
Sidang di hadiri oleh perwakilan dari empat unsur (PKB, PW,PAM dan PAR), tiga WIK (Nungu, Srava cava dan Reyume) serta Majelis jemaat, BPPG GKI Efrata kayu batu, Panitia Pembangunan gedung gereja, serta Tokoh adat dan tokoh masyarakat dan KPK kampung kayu batu.
“ Puji Tuhan karena kegiatan Sidang Jemaat di GKI Efrata Kayu Batu ini bisa berjalan dengan baik, kami sebagai Panitia pelaksana telah berusaha sebaik mungkin untuk terlaksananya kegiatan ini, mulai dari usaha dana hingga terlaksananya sidang, semua itu karena campur tangan Tuhan yang empunya gereja ini, “ ungkap Bapak Rudolf Makanuay selaku ketua Panitia Sidang Jemaat ke-XVI GKI Efrata Kayu batu, yang juga adalah Ondoafi Kampung Kayu Batu.
Ditambahkan Bapak Ondoafi bila selama ini pihak adat kampung kayu batu selalu mendukung kegiatan gereja, termasuk kegiatan sidang jemaat ke XVI tahun 2018.
“ Saya selaku Ondoafi kampung kayu batu yang juga di percayakan oleh WIK Nungu sebagai ketua panitia sidang mau menyampaikan bahwa kami dari perwakilan adat di kampung ini selalu bergandengan tangan untuk membantu setiap kegiatan di gereja Efrata, termasuk kegiatan sidang jemaat kali ini dan akan tetap mendukung gereja dalam setiap kegiatan yang akan berlangsung di kampung ini, “ Tambah bapak Ondoafi.
Selain menggelar sidang untuk mendiskusikan program kerja tahun 2019 mendatang, di hari kedua juga di umumkan nama-nama Majelis baru priode 2018 – 2023. Sebanyak 34 nama majelis di umumkan dan di bacakan di depan peserta sidang.
Sidang jemaat ke-XVI GKI Efrata kayu batu juga memutuskan pencanangan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja efrata kayu baru pada bulan Maret di tahun 2019.
“ Saya selaku perwakilan dari BPPG klasis mengucapkan selamat atas terselenggaranya sidang jemaat di GKI Efrata kayu batu, saya juga mengapresiasi kinerja panitia yang sangat baik, utamanya kepada ketua panitia yang adalah ondoafi kampung kayu batu, “ ungkap Wakil Sekertaris Klasis Port Numbay, Bapak Pendeta Piet Lewier.
Pendeta Lewier mengaku baru pertama kali melihat ada seorang ondoafi yang menjadi ketua panitia dalam sidang jemaat di klasis port Numbay, “ dari 46 jemaat yang ada di klasis port numbay mungkin baru kali ini ada seorang ondoafi yang menjadi ketua panitia pelaksanaan sidang jemaat, dan saya sangat mengapresiasi hal ini. ini bukti bahwa pihak adat dan gereja di kampung kayu batu sangat baik dalam menjalankan sinergitas nya untuk membangun pelayanan di kampung ini, “ tambah nya.
Sementara itu wakil ketua majelis jemaat GKI Efrata kayu batu, bapak Alex puy mengharapkan agar semua program kerja yang sudah di bahas selama dua hari dalam sidang jemaat, bisa sama-sama di laksanakan dengan rasa penuh tangung jawab, baik oleh majelis jemaat maupun oleh warga jemaat.
“ ada beberapa program kerja yang kita gumuli selama dua hari ini, dan kami berharap agar semua program kerja tersebut bisa kita sama-sama laksanakan untuk meningkatkan pelayanan di gereja kita. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada panitia sidang yang sudah bekerja dengan sangat baik sehingga sidang bisa berjalan dengan baik, “ ungkap alex puy.
Sidang Jemaat ke – VXI GKI Efrata Kayu Batu di tutup dengan prosesi menyerahkan Palu sidang dari Ketua majelis jemaat GKI Efrata kayu batu, Ibu Pendeta AS Wader kepada Wakil Sekertaris Klasis Port Numbay, Bapak Pendeta Piet Lewier yang selanjutnya di serahkan kepada perwakilan WIK Reymue selaku panitia sidang tahun 2019 yang di terima oleh Bapak. Meirto Tangkepayung.
Rangkaian sidang jemaat ke-XVI GKI Efrata kayu batu ditiutup dengan ibadah bersama yang di pimpin oleh pelayan firman, Ibu pendeta Imbiri. (Nug)