Jayapura, Topikpapua.com, – Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura Dr. Ir. Apolo Safanto, S.T., M.T menyesalkan aksi pemalangan kampus Uncen oleh mahasiswa saat demo terkait uang SPP, Senin (5/11/18) lalu.
“Kami setiap hari ada berada di kampus, hendaknya mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi tersebut secara baik kepada pimpinan,” kata Apolo, Selasa (6/11/18).
Menurut Apolo, tidak ada larangan mendemo untuk menyampaikan aspirasi, namun tak perlu menghentikan aktifitas perkuliahan.
“ Demonstrasi tidak dilarang, tapi memalang kampus dan menghentikan semua aktifitas dan proses perkuliahan bisa dikategorikan melanggar HAM mahasiswa yang sedang belajar,” Jelas Apolo.
Terkait tuntutan tingginya biaya SPP, Apolo menjelaskan, bahwa perhitungan besaran dana tersebut disesuaikan berdasarkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri. Pemberlakukan UKT sendiri, telah diberlakukan sejak tahun 2012/2013. Dimana besaran UKT dihitung oleh program studi (prodi) berdasarkan total kebutuhan biaya yang dibutuhkan oleh seorang mahasiswa mulai dari masuk kuliah hingga di wisuda.
“ Total kebutuhan biaya inilah yang selanjutnya dibagi dengan jumlah semester yang ditempuh dari sejak masuk sampai diwisuda, dan hasilnya adalah besaran UKT,” jelas Apolo sembari memberi pemahaman bahwa Rektor hanya meneruskan usulan besaran UKT ke menteri berdasarkan perhitungan dan usulan program studi.
Lebih lanjut, kata Apolo, untuk setiap program studi dalam satu Fakultas bisa memiliki besaran UKT berbeda-beda berdasarkan perhitung prodi. Ia merincikan, UKT Uncen dalam satu semester bervariasi antara angka Rp.2.000.000 hingga Rp. 3.000.000 per semester, sementara kelas kerjasama dengan pemerintah daerah besaran UKT sebesar Rp.3.500.000, hingga Rp.3.750.000 per semester.
“Kecuali Fakultas Kedokteran Rp. 10 Juta per semester dan SPP FK Uncen ini masih jauh di bawah SPP FK di universitas lain,” kata Apolo menambahkan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan para dekan pada PD untuk meminta masukan dan pertimbangan ulang terkait besaran biaya tersebut.
Sehari sebelumnya, Ratusan mahasiwa jurusan menuntut penurunan biaya SPP yang dinilai terlalu tinggi. Ketua DPMF Fakultas Fisip di Uncen Mesias Sama, meminta rektor Uncen, Apolos Safanpo agar memberikan jawaban dan alasan terkait kenaikan nilai SPP dan mengancam akan mogok kuliah dan akan palang kampus jika pihak rektorat tidak memberikan kepastian terkait SPP tersebut. (admin)